Kau tahu kawan
Tentang kesibukan
Terkadang membawa kemarahan
Lupa apa itu kesabaran
Pergi sejenak terkadang jadi pilihan
Agar relasi baik terpelihara dari kerentanan
Melakukan ini dan itu...
Mengerjakan yang ini belum selesai, sudah antri yang itu
Seakan tiada habisnya
Berkelindan
Semuanya ingin lebih dulu diselesaikan
Tadi, pagi mengulurkan tangan padaku,
aku masih dalam peluk angan ingatanku
di atas tungku warisan ibu
kurebus air sisa mimpi yang dikukus terakhir
dalam rembang siang, kutimbang arah langkah,
kau dengan janji akan
dan aku yang berdebar meniti tunggu
lantas pagi pergi, siang jua hilang dari pandang
kembali kujumpai kelam menghitam bejana malam
terlalu cepat waktu melompat seperti tupai lupa menutup aurat
ah, aku sendiri pun melupa
hari ini ingatanku mulai berkarat
aku, kamu, kita yang haus pada harus
detak dan detik jadi irama dan rima dalam hayat
peluh dan penat menjadi sobat temani hari