Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bedah 3 Taktik Unik Rangnick kala MU Jamu Young Boys: Mainkan Zidane dan Kiper Tua

9 Desember 2021   05:08 Diperbarui: 9 Desember 2021   05:09 2239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bedah 3 taktik unik Rangnick kala MU vs Young Boys - Paul Ellis via kompas.com

Manchester United sudah pasti lolos ke babak berikutnya di Liga Champions Eropa. Tidak ada tekanan berat sehingga Ralf Rangnick, pelatih baru MU bisa mengistirahatkan pilar MU untuk laga-laga berat berikutnya.

Menjamu Young Boys di Old Trafford, MU menurunkan gabungan pemain berpengalaman dan muda. Bagaimana taktik unik Rangnick kala MU jamu Young Boys?

1. Menjajal formasi baru satu pivot

Rangnick mengubah formasi secara lumayan drastis. Dia menugaskan Donny van de Beek menjadi pivot tunggal di dalam formasi 4-1-4-1.

Van de Beek yang dipercaya tampil sebagai pemain mula tampak berusaha mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Aliran bola cepat mengalir dari kaki ke kaki. Meskipun demikian, harus diakui, presisi MU jauh dari harapan.

2. Memainkan pemain yang segar dan perlu membuktikan diri

Rangnick memainkan para pemain yang segar dan perlu pembuktian diri. Di antara para pemain tersebut, ada nama-nama Dean Henderson sang kiper kedua MU yang "kalah bersaing" dengan De Gea dan juga Amad serta Elanga, dua bintang muda Tim Manchester Merah.

Sama seperti van de Beek, dua pemain muda ini mencoba menampilkan diri mereka sebaik mungkin. Sayang, keduanya kurang tenang dalam situasi krusial di kotak penalti lawan. 

Di babak kedua, Rangnick menurunkan pula Mengi menggantikan Luke Shaw. Juga Tom Heaton (kiper pengganti Henderson) dan Shola Shoretire (pengganti Amad). Sekadar catatan, Heaton adalah kiper "tua" berusia 35 tahun.

Yang bikin kaget adalah dua nama pemain muda yang jarang muncul: Zidane Iqbal dan Charlie Savage, anak Robby Savage.

3. Menekan terus lawan 

MU di bawah Rangnick tampil menekan lawan terus-menerus sejak kehilangan bola. Ini sama seperti yang diterapkan Rangnick di RB Leipzig di Liga Jerman. 

Sayangnya, karena tim yang diturunkan MU adalah "tim B" yang jarang bermain bersama dalam laga-laga penting, taktik ini tidak berjalan sempurna di lapangan. Satu-satunya hal positif adalah bahwa para pemain MU kompak menekan lawan. Melelahkan secara fisik.

Jalannya pertandingan

Unggul dulu berkat gol sensasional Greenwood pada menit ke-9, MU diimbangi Young Boys pada babak pertama. Kesalahan fatal van de Beek dalam menyapu bola dimanfaatkan oleh pemain Young Boys, Rieder untuk menyamakan skor 1-1.  Gol cantik yang menaklukkan Henderson di bawah gawang MU.

Di babak kedua, kedua tim bermain terbuka dan mendapatkan peluang mencetak gol. Young Boys sangat bernafsu menang untuk menjaga asa lolos ke babak berikutnya. Hingga akhir laga, skor tetap imbang. 

Sementara itu, laga Atalanta dan Villareal -yang menentukan satu tim lolos untuk menemani MU ke babak selanjutnya-ditunda karena salju. 

Selamat untuk MU dan para pemain muda yang diorbitkan Rangnick di laga pamungkas grup F Liga Champions. Salut untuk Young Boys yang berjuang mati-matian. Salam sehat selalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun