Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Oleh-oleh Ilmu dari Webinar "Trik Swasunting Artikel" bersama Khrisna Pabichara

13 Juni 2021   17:14 Diperbarui: 13 Juni 2021   17:16 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Webinar Trik Swasunting Artikel bersama Khrisna Pabichara | dok Khrisna P dan Inspirasiana

“Penulis yang arif harus memenuhi dirinya dengan keluasan cakrawala pikiran, kesetiaan daya ingat, keandalan sistematika berpikir, dan kepekaan gramatikal."

Demikian papar Khrisna Pabichara, seorang penulis sekaligus penyunting yang menjadi narasumber webinar literasi Inspirasiana Kompasiana pada Sabtu, 12 Juni 2021.

"Berhentilah berpuas diri setelah artikel pertama Anda tiba di pangkuan pembaca. Boleh Anda bahagia dan bersenang-senang, tetapi Anda harus menjala ide baru dan kembali meniru pekerjaan Tuhan sebagai pencipta,” lanjutnya.

Khrisna Pabichara adalah seorang pujangga yang senang berbagi ilmu melalui tulisan di Kompasiana. Silakan ikuti akun beliau (klik di sini). 

Sebagai seorang penulis sekaligus penyunting, beliau sudah malang melintang selama 23 tahun di dunia perbukuan. Dia sudah menulis 41 buku dan menyunting 382 buku. Saat ini aktif selaku pegiat literasi di Pustaka Ballak Kana.

Tentu kita mengenal karya-karya Daeng Khrisna Pabichara seperti 12 Rahasia Pembelajar Cemerlang; Sepatu Dahlan; Surat Dahlan; Gadis Pakarena; Mengawini Ibu; Kita, Kata dan Cinta ; dan Lakuna.

Dapatkan di lokapasar (marketplace) aneka karya Khrisna Pabichara | dok. Khrisna dan Inspirasiana
Dapatkan di lokapasar (marketplace) aneka karya Khrisna Pabichara | dok. Khrisna dan Inspirasiana
Webinar literasi Inspirasiana ini dilaksanakan pada Sabtu, 12 Juni 2021, mulai pukul 14.00-16.00 WIB melalui Zoom. Peserta yang menghadiri acara ini sebanyak 60 orang dari yang mendaftar sebanyak 70 orang. 

Para peserta berasal dari latar yang beragam, baik anggota Inspirasiana maupun luar Inspirasiana, bahkan yang bukan anggota Kompasiana tapi memiliki minat di bidang kepenulisan. 

Sekilas profil komunitas Inspirasiana

Inspirasiana yang mengusung semboyan “Komunitas Kompasianer Peduli Literasi dan Edukasi” berdiri sejak Oktober 2020 yang lalu. Kehadirannya dipicu oleh keprihatinan bersama para Kompasianer akan minimnya buku dan bacaan bermutu, mahalnya buku dan bahan bacaan berkualitas, serta minimnya taman baca di daerah perdesaan.

Menariknya, meskipun belum berumur setahun, ada beberapa tren positif di komunitas Inspirasiana. Semangat menulis anggota komunitas cukup tinggi, baik di akun pribadi dan maupun di Akun Bersama Inspirasiana (ABI). Ikuti akun Inspirasiana ini.

Jumlah anggota Inspirasiana per Juni 2021 sebanyak 46 anggota. Komunitas ini didukung 5 orang admin dan 2 orang tim YouTube. Anggota tersebar dari Aceh sampai Papua. Inspirasiana adalah Indonesia mini dalam taman sari semangat literasi dan edukasi di Kompasiana.

Harapan akan peluang ke depan Inspirasiana di antaranya adalah penerbitan buku bunga rampai karya anggota dengan naskah yang berasal dari akun pribadi dan Akun Bersama Inspirasiana.  

Selain itu, Inspirasiana juga bercita-cita untuk mendukung taman baca yang sudah ada maupun membuat taman baca baru. Saat ini Inspirasiana mulai membangun cita-cita itu dengan membuka sebuah taman baca di Ende, Nusa Tenggara Timur, dengan bantuan Kompasianer yang berdomisili di sana.

Inspirasiana juga memanfaatkan dan mengharapkan dukungan sumbangan sukarela anggota, dana komunitas dari Kompasiana (belum dapat tahun ini, hehe), K Rewards Akun Bersama, serta donasi dari luar (berupa buku, dana, dan sebagainya).

Oleh-oleh dari Webinar Trik Swasunting Artikel bersama Khrisna Pabichara

Menulis dan melakukan swasunting dengan baik hingga bisa melahirkan tulisan berkualitas bukan perkara mudah. Akan tetapi, susah bukan berarti tidak bisa. Tetap diperlukan latihan dan semangat untuk belajar, baik bagi Kompasianer dengan akun centang hijau atau biru.

Acara yang awalnya dirncanakan hanya berlangsung selama dua jam ini ternyata mendapatkan “bonus” tambahan waktu karena keseruan acara dan antusiasme para peserta. 

Daeng Khrisna, begitu ia biasa disapa, memberikan bekal yang penting dimiliki sebelum seorang penulis melakukan swasunting. Menyunting tulisan memerlukan adanya nyali dan cinta. Nyali merupakan titik tumpu bagi pengarang dalam menemukan dan menentukan tema cerita. Sementara itu, cinta merupakan titik tolak bagi pengarang dalam memulai dan menyelesaikan penulisan cerita.

Selain itu, penting juga bagi seorang penulis untuk memahami rukun menyunting artikel. Rukun itu adalah mengancing dengan tepat makna dan rasa baca, serta memeriksa dengan cermat.

Pada saat sesi latihan, para peserta juga diajarkan 3 jenis penyuntingan, yakni: menyunting mekanis (menyunting salah tik kata, pemakaian tanda baca); menyunting substantif (mengedit materi secara keseluruhan); dan menyunting struktural (menyunting tulisan hingga menjadi berbeda sama sekali secara struktur).

Begitu banyak manfaat yang dapat diperoleh melalui acara webinar trik swasunting artikel ini. Beberapa kata kunci dalam melakukan swasunting ini adalah perlunya nyali, cinta, rasa, disiplin, dan kecermatan.  

Meskipun terasa tidak mudah, ada satu penyemangat yang disampaikan Daeng Khrisna untuk membesarkan hati, bahwa menyunting tidak lebih dari sekadar bermain kata. Kita seperti berada di sebuah taman ide. Kreatiflah! Bersenang-senanglah!

Oleh sebab itu, penulis pemula, atau bahkan penulis yang sudah senior sekalipun jangan takut melakukan kesalahan. Melakukan kesalahan bagaimanapun adalah sesuatu yang manusiawi. Kesalahan hanya perlu kita perbaiki.

Bila sudah mahir, jangan pula terlalu berbesar hati. Bukankah besar hati dalam arti kesehatan, yakni menderita pembengkakan hati atau sirosis. Hehe.

Jadi, bila Anda sudah yakin telah berusaha sekuat tenaga, perasaan, dan pikiran, jangan ragu lagi untuk mengagihkan artikel yang sudah dituliskan. Namun, penting untuk berusaha mengingat pesan sang munsyi:

“Ketika artikel Anda rampung, saat itulah kelahiran ‘bayi imajinasi’ Anda. Ketika ‘anak imajinasi’ Anda bermain-main ‘di pekarangan pikiran’ orang lain, kemudian memperbaiki dan mengembangkan diri, saat itulah ‘anak imajinasi’ Anda tumbuh meremaja. Sekarang, tiba saatnya Anda mencarikan jodoh bagi artikel Anda. Salah satu kewajiban orangtua adalah menikahkan anak-anaknya.”

Akhirulkalam

Kembali mengutip pesan sang pujangga dari Makassar, bahwa penulis bukanlah penasihat. Penulis yang arif menyembunyikan pesan lewat kejadian dan membunyikan makna melalui peristiwa.

Salam edukasi dan literasi. Salam Inspirasi. Terima kasih atas dukungan Daeng Khrisna Pabichara, rekan-rekan sekalian serta admin Kompasiana. Kami, komunitas Inspirasiana, sangat berharap agar pada lain kesempatan, Pak Khrisna Pabichara dapat kembali hadir dalam lokakarya literasi berikutnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun