Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kisah dan Kiat Ciptakan "Pelayanan Wow" di Hotel, Anda Wajib Tahu

19 Maret 2021   14:56 Diperbarui: 19 Maret 2021   17:03 907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi receptionist hotel - freepix.com


Seorang bapak check-in bersama dua anaknya yang masih kecil di satu hotel bintang empat di bilangan Jakarta Barat. Pemandangan ganjil saat memasuki area hotel, mereka datang menumpang bajay. Suara bising memekakkan telinga, sontak para tamu di lobi  keheranan termasuk sekuriti dan concierge.


Petugas hotel pun bengong, tak percaya peristiwa ganjil itu baru saja terjadi. Semua terdiam, dikira hanya guyonan tamu.
Sebaliknya bapak dari luar kota ini merasa diacuhkan. Ia kena teguran ringan oleh satpam karena memakai bajay sampai di depan lobi.
Karena keluhan kurang ditanggapi oleh manajemen hotel, ia pun menulis di media sosial. "Kenapa kok check-in pakai bajay dilarang?" Begitu singkatnya.


Riuhlah di media, tamu menuduh hotel tidak memberikan pelayanan baik. Manajemen pun tidak mau kalah, bahwasanya kejadian itu tidak biasa. Peristiwa ini menimbulkan perdebatan di media sosial.
Bagaimana menurut anda?


Orang biasa, orang terkenal, artis, turis mancanegara, siapapun yang berkunjung ke hotel patut mendapat sambutan hangat. Staf tidak pilih kasih. Tamu adalah aset hotel, tanpa tamu, tiada tuaian.


Tapi melihat kisah bajay tadi, rasanya ada yang tidak beres pada tamu. Memang tidak ada ketentuan seorang tamu tidak boleh mengendarai bajay ke hotel, yang ada paham dimana anda berpijak.


Sama seperti halnya jika saya tiduran di sofa lobi hotel. Katanya feel at home? Ya benar, hotel membuat nyaman anda serasa di rumah, tapi ada aturan yang disebut house rule.


Semua yang elok dalam pemandangan, pantas dilihat mata, menyejukkan hati, suara indah yang terdengar itulah menjadi nilai kepantasan.
Pelayananpun memliki tingkatan. Menyambut seorang artis Afghan berbeda ketika kita menyambut direktur suatu perusahaan, apalagi bila seorang presiden negri ini.


Momen yang tepat melambungkan keharuan
Hari itu Mira dan Ray merayakan hari ulang tahun perkawinan mereka yang ke-3. Rencananya menghilangkan penat ke Malang sekaligus mengunjungi orang tua.


Setiba di Hotel Aurora, mereka di hadang seorang putri nan ayu, memakai baju kebaya adat Jawa diiringi gamelan dan tarian penyambut tamu.
Lalu putri ayu itu memberikan buket bunga disertai ucapan selamat. Mira dan Ray terkejut oleh pelayanan ini. Mereka tersenyum bahagia tepat di hari ulang tahun perkawinan.


Duty Manager mengantarnya ke kamar, AC sudah menyala, sekeranjang buah di atas meja, semua telah siap. Mira dan Ray sebenarnya tidak mengharapkan pelayanan meriah dari hotel. Namun hari itu sungguh melambungkan hatinya. Darimana staf tahu jika mereka merayakan ulangtahun perkawinannya?


Sebagai wanita karir, Ratna kerap keluar kota menemui relasi bisnis. Ia sesekali saja menginap di Hotel Celeste yang berjarak 2 km dari kantor unit. Kebetulan hotel ini memiliki kamar khusus wanita di lantai 7. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun