Indra adalah juga founder dari platform "Sura-Sura Karo". Ia juga seorang kompasianer yang dapat dijumpai di akun ini. Acara ini juga dihadiri oleh kesepuluh peserta lomba dengan karya terbaik yang masuk sebagai finalis.
Adapun yang menjadi juara pada lomba ini adalah:
- Juara 1, Kristian Pernandes Purba, dengan tulisan berjudul "Konservasi dan Inovasi untuk Kebutuhan Air Bersih di Karo."
- Juara 2, Gracety Fani br Ginting, dengan tulisan berjudul "Covid 19 sebagai Batu Loncatan Menuju Masa Depan Tanah Karo yang Gemilang."
- Juara 3, Amelia br Barus, dengan tulisan berjudul "The Purpose of Tanah Karo: Artificial Inteligence Agriculture sebagai Inovasi Pertanian dalam Upaya Peningkatan Ekonomi dan Kesejahteraan Pertanian."
Antologi ini kiranya merupakan kumpulan "sura-sura" atau harapan dari sebagian pemuda/ pemudi yang mewakili suara hati warga Tanah Karo, yang memiliki kerinduan untuk terwujudnya Tanah Karo yang lebih baik.
Ke depannya akan terus digalakkan penyajian berbagai konten untuk "Sura-Sura Karo", berupa infografis tentang karya ilmiah (jurnal, publikasi, dan lainnya) yang berkenaan dengan topik Tanah Karo atau ditulis oleh orang Karo, melalui berbagai kanal media sosial.
Nantinya, akan diberikan apresiasi dari wadah komunitas untuk infografis terbaik dan terfavorit. Selain itu ada masukan dan harapan untuk membuat suatu komunitas penulis "Sura-Sura Karo", dimana setiap anggota Komunitas "Sura-Sura Karo" akan menulis dengan menggunakan platform Kompasiana. Ini sebagai langkah awal bagi lahirnya ide-ide kreatif dan inovatif lainnya di kemudian hari.
Catatan Akhir Sebagai Awal
Dalam acara penganugerahan hadiah bagi para juara lomba ini, disajikan juga review secara umum oleh para dewan juri atas hasil tulisan yang dikirimkan oleh para peserta. Hal itu diharapkan menjadi masukan bagi para peserta untuk memperbaiki kualitas tulisan pada kesempatan dan event sejenis lainnya.
Adapun dewan juri pada lomba tersebut adalah Teopilus S. Tarigan, SSTP (ASN & Kompasianer), Herison Surbakti, MM, MT, PhD (C) (Dosen & Peneliti), Esra J. Ginting, SST, MBA (ASN & Penulis), Euthalia br Ginting, BBus (Praktisi Bisnis & Alumni The Scholar Indonesia), dan Dr. Julbintor Kembaren, SKom, MM (Senior Manager di PT. Palma Serasih & Faculty Member BINUS University). Acara ini dibuka untuk umum, dan gratis.
Ada satu hal yang membuat acara ini menjadi lebih berkesan. Tidak lain adalah karena kehadiran tak terduga Prof. Budi Anna Keliat, seorang Guru Besar Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia yang sangat rendah hati. Ia yang juga merupakan orang Karo, barangkali mengetahui tantang adanya acara ini dan berkenan menghadirinya.
"Semangat!" Cukup satu kata itu saja dari ibu, yang kami panggil "Nande" dalam bahasa Karo itu. Guru besar yang rendah hati ini sudah sangat membesarkan hati kami, orang-orang muda yang hanya bisa bersuara dengan sederhana.
Suara kami hanyalah sebuah gagasan kecil untuk kampung halaman tercinta, "Taneh Karo si malem". Itu adalah terjemahan bahasa Karo untuk bumi yang "gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo", dalam batin kami. Tak lain, itu adalah keadaan bumi pertiwi Indonesia, Tanah Karo khususnya, yang kekayaan alamnya berlimpah, dan damai tenteram.