Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ragam Ungkapan Sehari-hari dalam Bahasa Daerah Karo

22 Desember 2020   06:13 Diperbarui: 22 Desember 2020   09:55 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
'Sibayak' dari Kabanjahe, saat acara menari.Deskripsi: Foto ini diambil sekitar tahun 1900-1940. Colored by Matius Celcius Sinaga

3. Keleng ateku kam

Artinya aku mengasihimu. Ini adalah ungkapan rasa kasih dengan makna yang mendalam. Biasa diucapkan antarsesama manusia Karo. Diucapkan baik dalam lingkup hubungan erat antara suami-istri, orang tua-anak, orang-orang dalam hubungan kekerabatan/ keluarga, antara gembala atau ulama dengan jemaatnya, dan sebagainya.

Di samping itu, bisa juga dimaknai semacam ungkapan kasih dalam artian eros, percintaan muda mudi. Namun, maknanya lebih mendalam dari sekadar ungkapan aku mencintaimu.

4. Ngena ateku kam

Artinya aku mencintaimu. Makna ini lebih menekankan perasaan cinta sebagaimana pemaknaan rasa cinta dan rasa suka dalam hubungan muda-mudi.

5. Ungkapan populer sehari-hari

Dalam komunikasi lisan sehari-hari, beberapa ungkapan yang diperlukan agar tidak sesat di jalan atau salah mengungkapkan perasaan apabila pembaca bertemu dengan orang Karo, atau sekali waktu terdampar di Tanah Karo, entah karena alasan apapun, antara lain:

  • Ise Kam?: kamu siapa?
  • Kai atendu?: kamu mau apa?; maksud kamu apa?
  • Kuja atendu?: kamu mau kemana?
  • Ndigan kita kuje/ kujah?: kapan kita kesini/ kesana?
  • Engkai maka kam berjut?: mengapa engkau cemberut?
  • Uga ningku ngatakensa?: bagaimana aku mengatakannya?

Tidak cukup satu artikel ini untuk mengulas semuanya, walau sekadar bahasa sehari-hari. Kiranya unsur-unsur dalam 5W1H: who, what, where, when, why, how (siapa, apa, dimana, kapan, mengapa, dan bagaimana) di atas sudah cukup menjadi bekal dasar untuk belajar berbahasa daerah Karo.

Disamping itu, rangkaian kata benda yang mengiringi pemakaian unsur dasar bahasa daerah Karo, yang dipakai saat kita ingin menyampaikan suatu hal, secara umum hampir sudah menyerap nama-nama benda dalam bahasa Indonesia. Singkatnya, dalam pemakaian bahasa daerah Karo di seputar aspek 5W1H, walaupun bercampur dengan bahasa Indonesia, pastinya akan dapat dipahami oleh kebanyakan penutur bahasa daerah Karo saat ini.

Itu saja untuk saat ini. Lain kali kita sambung lagi, Kawan. Mejuah-juah. Keleng ateku Kam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun