Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Pembelit Lidah Bahasa Jawa "Berbahan" Kolang-kaling

23 Oktober 2020   12:00 Diperbarui: 28 Mei 2021   13:07 2469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembelit Lidah Bahasa Jawa "Berbahan" Kolang-kaling. | (Sumber: palu.tribunnews.com)

Tak hanya ribuan tanda like, tantangan tersebut juga menuai banyak komentar dan ratusan retweet. Seperti biasa, meskipun tidak saling kenal warga twitter beramai-ramai berbagi keseruan dan pengalaman.

Selain dalam tiga bahasa yang sudah disebut di atas, sejumlah pengikut membagikan pembelit lidah berbahasa Sunda, Madura, Arab, Mandarin, Jepang, Prancis, dan Jerman. Bahkan, ada pula yang berbagi dalam bahasa TikTok. Ah, ada-ada saja!

Berikut ini beberapa contoh yang sempat penulis salin dari thread tersebut.

Laleur mapay ureuy ruay raeuy (bahasa Sunda); Bede beddena bede' beddeh (bahasa Madura); Taka no takegaki ni take tatekaketa no wa take tatekaketakatta kara take tatekaketa no da (bahasa Jepang); Les chaussettes de l'archiduchesse sont-elles seches? Archi sches (bahasa Prancis); Fischers Fritz fischt frische Fische, frische Fische fischt Fischers Fritz (bahasa Jerman); Si shi si, shi shi shi, shi si shi shi si, si shi shi si shi (bahasa Mandarin) -sayang Kompasiana tidak mendukung penulisan sejumlah karakter secara tepat).

Baca juga: Plesetan PSBB ala FH UGM

#Kolangkaling: Pembelit Lidah Bahasa Jawa

Dalam keisengan mengikuti "thread" cuitan Uda Ivan Lanin, tiba-tiba penulis teringat satu kalimat bahasa Jawa yang pernah diajarkan ayah di masa kecil. Iseng-iseng penulis pun ikut berbagi dalam thread tersebut. Sebuah kalimat berbahasa Jawa terdiri dari 25 kata yang semua berawalan "k".

Kala kula kelas kalih kula kalih kuli-kuli kula kulak kolang-kaling kalih kilo, kolang-kaling kalih kilo kula keli kali kulon kula, kula kalih kuli-kuli kula kelap-kelop.

Pembelit lidah yang penulis bagikan itu ternyata menuai lebih dari 20 respons positif. Selain itu, ada sebelas orang membagikannya kembali di linimasa mereka pertanda antusiasme.

Meskipun bukan hal baru, rupanya banyak juga yang belum pernah mendengar pembelit lidah tersebut. Bahkan, tak sedikit yang menantang diri untuk mencobanya.

Bukan hal baru karena dahulu diajarkan dalam pelajaran bahasa daerah (Jawa) di sekolah. Contoh serupa diberikan saat mempelajari bab Purwakanthi, yaitu kesamaan alunan bunyi (rima) pada sejumlah kata dalam Sastra Jawa. Purwakanthi dikenal juga dalam Sastra Sunda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun