Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Advent dan Stunting: Persiapan Spiritual dan Kesehatan Anak dalam Satu Sorotan

2 Desember 2023   21:20 Diperbarui: 2 Desember 2023   21:45 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Refleksi tentang Advent dan Stunting |Lokalbuero.com

Persiapan spiritual saja tidak cukup, jika tanpa dibuktikan dengan komitmen tulus pengentasan stunting saat ini | Ino Sigaze.

Awal Desember tahun ini, Gereja Katolik kembali memasuki masa Advent. Masa Advent adalah masa khusus bagi umat Katolik untuk mempersiapkan diri mereka menyongsong kedatangan Juruselamat.

Advent adalah kata bahasa Latin yang berarti menantikan. Penantian itu dihayati secara berulang oleh umat Kristen setiap tahun. Meskipun demikian, aksen penghayatannya selalu berbeda dari tahun ke tahun.

Tahun ini rupanya sorotan menarik yang bisa menjadi refleksi bersama, tentunya hubungan makna antara Advent dan stunting. 

Tentu saja, bukan sebuah kebetulan kalau kita bicara soal stunting dan Advent.

Tulisan ini coba menyajikan sorotan refleksi tentang hubungan makna antara masa Advent dan stunting. 


Ada beberapa pokok pikiran yang penting:

1. Advent: Solusi alternatif bebas stunting

Stunting sebagai satu kondisi buruk yang dialami anak-anak saat ini menjadi satu persoalan serius, bukan cuma di Indonesia umumnya, tetapi lebih-lebih di daerah NTT khususnya.

Kekerdilan anak tentu saja ada hubungannya dengan persiapan orangtua menyongsong kelahiran. 

Logikanya jelas, jika orangtua ingin agar anak mereka lahir tanpa ada gejala stunting, maka sejak dalam kandungan ibu, asupan makanan perlu dipersiapkan secara baik.

Nah, sama seperti Yosef dan Maria yang mempersiapkan diri mereka untuk menyambut putera mereka, dengan segala persiapan jasmani dan rohani, maka demikian juga orangtua dewasa ini perlu merencanakan program kelahiran bayi tanpa stunting.

Dalam arti tertentu, persiapan yang penting menyambut sang bayi itu sama pentingnya dengan persiapan dan kegelisahan Maria dan Yosef.

Padamu.net
Padamu.net

Oleh karena itu, ketika kenyataan stunting semakin meningkat di NTT, seharusnya semua pihak perlu berbicara tentang fenomena ini yang perlu dipersiapkan dengan baik.

2. Apa artinya Advent, jika stunting terus meningkat?

Tulisan ini barangkali sangkat menantang ranah pemahaman orang Kristen untuk berbicara dengan serius soal stunting pada satu sisi dan pemahaman kita tentang teladan keluarga Nasareth pada sisi lainnya.

Jika selama ini permenungan umum orang Kristen tentang Advent seperti sangat ideal, maka saat ini sebenarnya semakin mendarat karena kita sedang berhadapan dengan kualitas hidup anak manusia yang buruk di NTT.

Menyambut kelahiran bayi Yesus semestinya menjadi sama dengan kualitas persiapan kita menyambut bayi di tengah keluarga kita saat ini.

Dalam arti itu sebenarnya kita berbicara tentang Humanisme yang bebas dari sudut pandang hanya pada ajaran tertentu saja. 

Stunting adalah persoalan masyarakat dewasa ini yang masih menunggu solusi dan jawabannya secara serius.

Sejauh mana persiapan kita menyambut Natal kelahiran Isa Al-Masih, demikian juga persiapan kita menyambut anak sehat yang lahir dari rahim ibu-ibu saat ini.

3. Persiapan dan pendidikan seksualitas di dalam keluarga

Konteks pemahaman tentang Advent tentu saja menolong kita untuk memahami secara baik tentang betapa pentingnya persiapan itu sendiri.

Persiapan yang dimaksudkan di sini tidak hanya sebatas pemahaman teologis tentang masa Advent, tetapi lebih dari itu persiapan konkret manusia saat ini dalam menyambut bayi mereka sendiri.

Dalam hal ini, seruan tentang hati-hati dan berwaspada menjadi seruan utama yang sangat penting. 

Secara konkret, ini tentang pentingnya persiapan perkawinan dan pendidikan seksualitas.

Rupanya banyak sekali keluarga muda yang belum siap baik secara fisik maupun mental dalam membangun keluarga. 

Rendahnya pemahaman mereka tentang perkawinan menjadi satu alasan mengapa stunting meningkat.

Memang ada banyak alasan seperti kemampuan ekonomi keluarga muda, tetapi secara umum pasti akan bermuara pada lemahnya kesadaran mereka dalam mempersiapkan diri.

Saya masih ingat bagaimana sharing keluarga di Jerman tentang bagaimana mereka merencanakan kehidupan dan masa depan keluarga mereka.

Keluarga itu tidak hanya sebatas hubungan antara kedua pribadi, tetapi lebih dari itu tentang bagaimana mereka merencanakan bersama masa depan hidup mereka dan anak-anak mereka sendiri.

Saya percaya bahwa mereka tidak akan mengharapkan bahwa anak-anak mereka akan lahir dengan kondisi stunting. 

Nah, dalam arti itulah sebaiknya umat Kristen saat ini ikut tergerak hati untuk tidak hanya merenungkan kelahiran sang Juru Selamat, tetapi juga memerhatikan persoalan konkret stunting.

4. Advent dan lilin harapan bebas stunting

Permenungan yang intensif selama empat minggu masa Advent bisa saja menjadi saat yang baik bagi gereja untuk membuka mata dan hati mereka sehingga bisa menemukan langkah-langkah serius.

Setiap langkah konkret untuk pemulihan stunting bisa menjadi adventus yang paling nyata dalam kehidupan iman kita. 

Kehidupan iman yang nyata tidak akan terlepas dari sisi implementasi yang juga konkret.

Langkah pertama yang mungkin baik tentu saja melalui edukasi wawasan dan kesadaran. Oleh karena itu, saya pikir sangat beralasan bagi gereja untuk berbicara dan menghubungkan stunting dan advent saat ini.

Advent sebagai masa persiapan (Vorbereitung) akan menjadi momen penuh arti, jika dibarengi dengan pemahaman dan kesadaran tentang stunting yang serius di masyarakat saat ini.

Oleh karena itu, langkah-langkah konkret ini perlu dilakukan:

Pertama, mimbar pembicaraan tentang iman (persiapan spiritual) tidak boleh mengesampingkan pembicaraan tentang stunting.

Kedua, perlunya gerakan bersama dalam memerhatikan anak-anak yang gizinya buruk.

Ketiga, motivasi dan persiapan sumber daya manusia (SDM) terus dilakukan, agar pemahaman menjadi lebih baik untuk menekan angka stunting yang ada.

Keempat, siapa saja boleh berharap bahwa penantian yang diimbangi dengan pembicaraan tentang stunting akan menjadi solusi alternatif yang praktis dan kekinian.

Salam berbagi, Ino, 2 Desember 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun