Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

3 Alasan Mendukung Pemberlakuan SIM Seumur Hidup

2 Juni 2023   03:24 Diperbarui: 2 Juni 2023   13:25 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
3 Alasan mendukung pemberlakuan SIM seumur hidup | Dokumen pribadi oleh Ino Sigaze.

Dukungan pada gagasan SIM seumur hidup memang pantas diberikan karena berdampak langsung pada pertimbangan-pertimbangan kemanusiaan dan lingkungan alam | Ino Sigaze.

Sorotan diskusi mengenai SIM seumur hidup memang sangat menarik untuk didiskusikan, terutama dalam konteks Indonesia. Mengapa demikian? Mengapa di Indonesia muncul polemik terkait SIM seumur hidup?

SIM seumur hidup muncul dalam diskusi sosial dengan alasan dan pertimbangan-pertimbangan yang relevan saat ini. Tulisan ini mencoba memberikan alasan mengapa saya setuju dengan gagasan SIM seumur hidup. Ada 3 alasan yang mendukung gagasan ini, yaitu:

1. Perampingan Birokrasi dan Pengurangan Risiko Korupsi dan pungutan liar (pungli)

Bukanlah hal yang baru bahwa urusan SIM terkadang rumit, dan terkadang sangat mudah. Urusan SIM sejak dulu mungkin dapat dikategorikan sebagai urusan yang rawan korupsi.

Bayangkanlah munculnya istilah seperti SIM tembakan, mengapa istilah tersebut ada? Ada juga kenyataan adanya SIM jalur cepat, SIM kilat, dan lain sebagainya.


Istilah-istilah ini muncul seiring dengan kenyataan yang ada. Indikasi korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) memang sudah dapat terlihat dan diprediksi terkait dengan urusan SIM.

Gagasan SIM seumur hidup ini mungkin menjadi puncak kekecewaan masyarakat pada sistem SIM 5 tahun dan juga dapat berperan penting dalam mewujudkan cita-cita bersama bangsa ini untuk mencapai birokrasi yang bersih dan objektif.

Tentu saja gagasan seperti ini akan ditolak oleh pihak-pihak yang selama ini mungkin mendapat keuntungan dari sistem yang ada. Lahan basah akan menjadi kering ketika terjadi perubahan dalam urusan SIM seumur hidup.

Menerapkan SIM seumur hidup dapat mengatasi ketidakpuasan publik dan memainkan peran penting dalam mencapai birokrasi yang transparan dan objektif. Secara alami, mereka yang mendapat manfaat dari sistem saat ini mungkin menolak gagasan seperti itu, tetapi perubahan diperlukan untuk kemajuan.

2. Penghematan kertas khusus 

Rencana dan gagasan mengenai SIM seumur hidup tentu saja baik dalam kaitannya dengan pertimbangan penghematan kertas khusus yang digunakan sebagai bahan pencetakan SIM.

Bayangkan saja berapa jumlah penduduk Indonesia dan berapa jumlah kertas yang dibutuhkan untuk hal tersebut. Belum lagi penggunaan plastik untuk proses laminating.

Prinsip yang sama berlaku untuk penggunaan plastik bagi semua penduduk yang membutuhkan SIM. Namun, jika pemberlakuan SIM seumur hidup diputuskan, berapa besar penghematan kertas dan plastik yang dapat dirasakan dan digunakan untuk keperluan lain yang lebih penting dan bermanfaat.

Saya masih ingat pada tahun 2016 ketika pulang dari liburan, saya pergi ke kantor polisi untuk urusan SIM. Akhirnya, saya pulang dengan tangan kosong hanya karena kertas khusus tersebut belum tersedia di kota saya.

Jelaslah bahwa kebutuhan akan kertas khusus tidak dapat digantikan dengan kertas lainnya. Langkah penghematan kertas perlu dilakukan sejak sekarang. Lebih baik mengeluarkan sejumlah ton kertas untuk seumur hidup daripada harus mengeluarkan berbagai ton kertas khusus setiap 5 tahun.

3. Pelestarian Lingkungan melalui Pengurangan Konsumsi Kertas dan Plastik

Gagasan SIM seumur hidup tentu saja secara langsung memberikan dampak pada masalah lingkungan alam. Sebagai contoh, penghematan kertas pasti akan berdampak pada pengurangan penebangan pohon dan bambu, yang merupakan sumber bahan untuk pembuatan kertas.

Kita tahu bahwa bambu juga merupakan jenis pohon yang dapat menyimpan air. Mata air perlu dilindungi agar tetap menjadi sumber air yang mengalir untuk dikonsumsi oleh manusia, hewan, dan tumbuhan di sekitarnya.

Dalam hal ini, opsi SIM seumur hidup sebenarnya menunjukkan komitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan alam kita sendiri.

Kebijakan pemerintah saat ini seharusnya mempertimbangkan perlindungan lingkungan hidup dan kelestariannya. Sebaliknya, bayangkan jika 100 juta penduduk Indonesia harus memperpanjang SIM mereka dan membuang 100 juta SIM tersebut atau membakarnya, maka akan terjadi polusi udara dan lingkungan yang besar. 

Kemana plastik-plastik tersebut akan dibuang? Hal tersebut jelas berdampak pada lingkungan kehidupan manusia.

Dari situ, saya berpikir bahwa saatnya masyarakat Indonesia mendukung kebijakan pemerintah yang memiliki dampak kecil pada lingkungan dan kehidupan alam kita sendiri.

Dari tiga alasan di atas, saya ingin menegaskan beberapa hal ini:

  • Indonesia perlu memiliki kebijakan strategis yang memperhatikan dan peduli pada opsi ekologis dan keutuhan alam ciptaan.
  • Dalam rangka mendukung sistem birokrasi yang cepat dan bersih, solusi praktis yang memiliki tingkat risiko rendah harus dipilih sebagai yang terbaik.
  • Identitas diri yang terampil dalam menyetir dan/atau mengemudi perlu disertai dengan pendidikan nilai-nilai Pancasila yang benar, sehingga orang dapat menghargai manusia lainnya.

Kesimpulannya, ada tiga alasan kuat untuk mendukung penerapan SIM seumur hidup. Pilihan itu untuk merampingkan birokrasi, mengurangi risiko korupsi, berkontribusi pada pelestarian lingkungan, dan sejalan dengan kebijakan yang berkelanjutan. Alasan-alasan ini secara kolektif menekankan pentingnya mengadopsi pendekatan progresif ini dalam konteks SIM.

Salam berbagi, Ino, 2 Juni 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun