Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Darah Saudaramu Berseru ke Surga, Refleksi 1 Tahun Perang Rusia-Ukraina

25 Februari 2023   05:19 Diperbarui: 25 Februari 2023   06:30 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasa tidak percaya sebenarnya adalah ungkapan protes tentang perang, mengapa harus terjadi? Perang itu seakan mustahil karena semua orang sudah tahu dampak dan konsekuensinya, tapi mengapa harus terjadi?

4. Belajar mengubah pola pikir

Tidak mudah banget untuk membiasakan diri dengan pola pikir baru bahwa sekarang memang sudah perang. Hidup dalam perspektif baru terkait kenyataan yang suram itu memang tidak mudah.

Perang itu tidak jauh dalam pandangan penulis Ukraina. Bagaimana bisa menerima kenyataan tentang sesuatu yang mengerikan ini bisa terjadi?

5. Perang menentukan segalanya

Satu hal yang sangat kuat menggambarkan bahwa perang itu sungguh suatu kejahatan, karena perang itu menentukan segalanya, apakah orang lain suka atau tidak suka.


Tidak ada lagi namanya perang itu bisa menghargai kebebasan manusia. No way. Oleh karena itu, saya bisa mengerti pengungkapan seorang penulis Ukraina di atas bahwa perang menentukan cara pengambilan keputusan.

Dari uraian di atas jelas bahwa lebih baik kita berjuang untuk berdamai sebelum terjadi perang. Jalan perdamaian itu mesti dimulai sejak konflik kecil dan bukan dibicarakan ketika perang sudah dimulai.

Tuhan masih bisa diakui eksistensinya ketika hati manusia itu dipenuhi damai, tapi ketika perang sudah terjadi, orang mungkin diam-diam menganggap Tuhan sudah mati.

Manusia tidak pernah terhindarkan dari sorotan pertanyaan eksistensial, dan tidak ada seorangpun yang bisa memberikan jawaban yang tepat, benar dan memuaskan jika orang yang mendengarkannya tidak dalam hati yang damai.

Belajar dari perang Rusia-Ukraina, Indonesia mesti waspada supaya tidak terjadi perang. Jalan diplomasi, dialog dan komunikasi yang baik dengan negara-negara lain memang paling tepat agar terhindar dari perang yang kejam itu.

Salam berbagi, ino, 25.02.2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun