Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

3 Skala Prioritas dan Makna Khas Pesan Orangtua pada Anak

8 November 2022   19:02 Diperbarui: 9 November 2022   12:56 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hubungan ibu dan anak remaja| Dok iStock/miya227 via grid.id

1. Kemampuan untuk menjaga hubungan secara baik dan benar

Hubungan apapun itu mesti dilandasi dengan rasa cinta dan kasih sayang. Nah, sikap yang tepat adalah saling menjaga. Pasangan hubungan bukanlah objek dari eksploitasi nafsu dan hal-hal lainnya.

Hubungan pacaran tentu saja tidak diinginkan sebagai bentuk percobaan atau sekadar menjadi ajang rasa bangga bahwa sudah bisa punya pacar, tetapi lebih dari itu saat menumbuhkan kedewasaan emosional dan sikap batin.

Pada posisi argumen seperti ini, sebetulnya saat anak berpacaran menjadi saat yang baik, jika dilandasi dengan pemahaman yang benar juga dari orangtua mereka. 

Memang benar bahwa anak perlu diarahkan kepada bentuk kesadaran dan konsep berpikir seperti itu, ya tentang menjaga hubungan agar tetap harmonis dan penuh tanggung jawab.

2. Pentingnya soal perencanaan masa depan

Dalam nada ucapan yang sangat sederhana dari orangtua saya, yang juga tidak berpendidikan tinggi, tetapi saya percaya bahwa ucapan itu adalah ucapan bijak yang menyimpan khasanah pesan baik untuk masa depan kami anak-anak dan juga tentu untuk anak-anak umumnya.

Pesan serupa mengingatkan saya akan beberapa orangtua di Jerman yang saya kenal. Mereka juga rupanya punya pikiran yang sama seperti itu. Berbicara secara santun pada anak mereka tentang hubungan anak mereka dan juga hal yang perlu anak mereka pikirkan soal masa depan.

Sie müssen Studium als Priorität setzen. Itu ungkapan yang pernah saya dengar. Artinya anak-anak mereka harus menempatkan studi sebagai prioritas utama. Studi atau umumnya pendidikan anak-anak itu harus dijadikan prioritas dan bukan pacaran.

Dalam hal ini, orangtua tidak melarang anak mereka berpacaran, tetapi anak-anak harus tahu dan sadar bahwa pacaran itu tidak akan menjadi jaminan masa depan yang baik.

Hal yang baik dari pacaran itu bisa saja sebatas saling memotivasi dan saling mendukung melampaui badai kesulitan dalam sekolah atau studi. Ini juga cerita dari beberapa Student Indonesia yang ada di Jerman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun