Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Dilema Pasar Kerja Digital dan 5 Tantangan Ketidakpastian Global

21 Maret 2022   04:02 Diperbarui: 24 Maret 2022   13:30 1300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dilema pasar kerja digital dan 5 tantangan ketidakpastian global | Dokumen probadi oleh Ino

Pasar kerja global tidak bisa terpisahkan dari ketidakpastian global saat ini. Krisis pangan memang perlu diantisipasi sejak dari sekarang. Ya, mulai dari desa-desa bangun basis pangan.

Tema tentang pasar kerja global saat ini memang sangat menarik. Pasar global sangat bergantung pada jaringan internet. Oleh karena itu, pasar global tidak akan berjalan meluas, jika internet belum pula mengglobal.

Ada satu hubungan lurus antara jaringan internet global dan pasar global. Keduanya membutuhkan orang yang punya kemampuan global.

Ada saja sekelompok orang yang beruntung dalam konteks zaman ini. Menurut saya, generasi milenial itu paling beruntung. Mereka tahu dengan baik sekali bagaimana hidup di tengah pasar global.

Meskipun demikian, kalau diamati konteks global akhir-akhir ini, tampak bahwa pasar global sedang terguncang oleh krisis perang saat ini. 

Krisis kedua negara (Rusia dan Ukraina) telah menimbulkan dampak ketidakpastian global secara mendunia.


Tulisan ini menyoroti dilema pasar kerja global dengan tantangan ketidakpastian global. Ada 5 hal yang menyebabkan ketidakpastian global dengan dampak nyata pada pasar global saat ini.

1. Investasi bodong yang tidak selamanya bisa memberikan kepercayaan publik

Ketidakpastian global saat ini disebabkan oleh banyak hal. Satu hal yang sangat penting adalah jika merujuk kepada investasi bodong. 

Pihak penanam modal sudah pasti sejak munculnya trend bisnis online itu, mereka mulai menginvestasi jutaan rupiah.

Dalam perjalanan waktu, terbukti sampai ke desa-desa banyak orang menangis kecewa karena uang mereka hilang lenyap. 

Investasi yang dianggap sebagai modal masa depan mereka toh akhirnya hilang tanpa arah. Tidak tahu, di mana tersisa dan tersimpan. 

Semenjak kejadian-kejadian itu sampai dengan peristiwa terbaru terkait Doni Salman dengan ciri bisnis Quotex, rupanya sudah cukup membuat masyarakat Indonesia ragu-ragu dengan bentuk bisnis online itu.

Bagaimanapun juga, masyarakat Indonesia tetap membutuhkan jaminan keamanan dalam konteks pasar global itu sendiri.

Seperti apa dan bagaimana jaminan keamanan yang ditawarkan dalam pasar global ini?

Pertanyaan di atas hanya bisa dijawab oleh pelaku pasar global dengan logika dasar: 

"Siapa yang bisa menjaga kepercayaan publik, maka dialah yang akan menguasai pasar global."

Nah, terkadang pelaku pasar global tidak bisa membendung godaan. Di saat kepercayaan dan uang berlimpah-limpah, orang sering terkecoh karenanya, seakan dengan uang yang ada ini sudah cukup untuk menikmati hidup dan masa depannya.

Pada saat itulah, datangnya detik-detik kejatuhan. Jatuhnya kepercayaan kepada pelaku pasar global itu bukan karena orang lain atau pesaing bisnis mereka, tetapi lebih karena pelaku pasar global itu sendiri. 

Dampak dari pelaku pasar global yang tidak mampu menjaga kepercayaan pelanggannya pada saat kepercayaan publik itu meroket adalah mengempisnya kepercayaan itu. 

Seperti balon angin yang tertusuk jarum. Kepercayaan pelanggannya lenyap dalam waktu sekejap, bahkan tanpa jejak. 

2. Sanksi ekonomi dalam krisis perang Rusia vs Ukraina

Sanksi ekonomi dan hubungan perdagangan yang dibuat, baik oleh Rusia sendiri sebagai balasan terhadap reaksi sanksi ekonomi Nato dan Uni Eropa sebenarnya sudah bisa dipastikan akan berdampak pada  ketidakpastian global.

Media Jerman sudah merilis tentang dampak sanksi ekonomi itu terkait anak perusahaan bank Rusia, seperti VTB Austria Ag yang berbasiskan di Wina dan yang memiliki cabang  untuk pasar Jerman dengan VTB Direktbank di Frankfurt am Main.

Bank lainnya termasuk Sberbank, FIBER (Amsterdam Trade) dan East West Direct juga terkena dampaknya. Dampak langsungnya lebih berkaitan dengan rekening deposito dan deposito. (bdk. verbraucherzentrale.de)

Secara ofisial pada 1 Maret 2022, otoritas pengawas keuangan FMA Austria melarang Sberbank Europa AG beroperasi dan dengan demikian  menutupnya secara efektif. Bahkan pelanggan akan menerima hingga 100.000 euro pengembalian melalui jaminan deposito. (bdk. www.test.de).

Dampak lain seperti yang diduga sebelumnya seperti penutupan sistem pembayaran internasional Swift untuk bank-bank Rusia dapat berdampak  pada bank-bank anak perusahaan mereka di Eropa.

3. Pasar saham sedang pusing

Sekurang-kurangnya reaksi terhadap perang dan sanksi dengan fluktuasi harga yang kuat sudah mulai terasa dalam konteks pasar saham Eropa. Hal ini karena perkembangan situasi politik yang juga sangat tidak menentu.

Jalan tengah yang sangat dianjurkan adalah bahwa investor harus tetap bersabar. Keputusan tergesa-gesa dalam situasi ini akan berdampak pada risiko kehilangan uang.

Pada prinsipnya perdagangan dengan konsep yang berbasiskan pada peristiwa aktual seperti berita hari ini hanya menyebabkan biaya tambahan dan membawa risiko prospek pengembalian yang lebih sedikit. Sudah pasti pula bahwa setiap ada tindakan transaksi selalu ada biayanya.

4. Perubahan iklim global

Media Barat (https://www.watson.de) sudah merilis dampak perang secara langsung pada iklim. Sekurang-kurangnya Astrid Sahm seorang yang bertanggung jawab di bidang energi, iklim, dan infrastruktur pada science and Politics Foundation- dengan fokus di Rusia, Eropa Timur dan Asia Tengah menegaskan hal itu.

Menurut Astrid Sahm ada dampak perang pada iklim:

Setiap perang mengikat sumber daya keuangan yang secara langsung berpengaruh pada sektor energi dan industri. Sebagai contoh, Ukraina masih menutup lebih dari 30 % kebutuhan listriknya dengan batu bara keras.

Bahkan pada tahun 2020 Kyiv sudah menyatakan partisipasi dan keterlibatannya  dalam gagasan "Eropa Hijau." Jerman sendiri sudah menyetujui kemitraan energi dengan Ukraina dan mendanai banyak proyek untuk peningkatan efisiensi energi dan dekarbonisasi ekonomi Ukraina yang bertanggung jawab secara sosial.

Krisis Rusia dan Ukraina saat ini sama dengan berakhirnya upaya untuk mendukung pendekatan dan kerjasama iklim antara Rusia dan Barat. 

Ilustrasi untuk Eropa Hijau | Dokumen pribadi oleh Ino
Ilustrasi untuk Eropa Hijau | Dokumen pribadi oleh Ino

Jadi, sangat jelas bahwa krisis perang berdampak pada perubahan iklim (Klimawandel) di Eropa. Saya percaya Rusia sendiri mungkin lebih siap untuk menangani krisis lingkungan dan iklim negaranya.

Bahkan sanksi apapun sebenarnya tidak berdampak besar pada Rusia. Nah, dalam hal ini jelas terlihat kehebatan Rusia dalam memperhitungkan segala sesuatu ketika perang akan terjadi.

5. Kelangkaan pangan

Satu poin yang juga disebutkan Jokowi terkait krisis global saat ini adalah soal kelangkaan pangan. Ya, bukan saja kekurangan kontainer, tetapi juga kelangkaan pangan.

Persediaan lahan untuk pertanian | Dokumen pribadi oleh Ino
Persediaan lahan untuk pertanian | Dokumen pribadi oleh Ino

Peringatan Jokowi terkait ancaman kelangkaan pangan disampaikannyadalam pidato pembukaan Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian Tahun 2021 di Istana Negara sebagaimana dilansir dalam Bisnis.com (11/01/2021).

Peringatan itu masih berkaitan dengan konteks covid19 dan belum diperhitungkan dengan konteks krisis Rusia-Ukraina. Tentu saja potensi ancaman krisis pangan menjadi jauh lebih besar lagi.

Sudah pasti bahwa sanksi ekonomi berkaitan langsung dengan persediaan pangan dan distribusi pangan baik itu sebagaimana sebelumnya dan saat ini.

Macetnya komunikasi dan hubungan dagang antara Rusia dan Eropa bisa saja berpotensi pangan kekurangan pangan yang bisa diekspor. 

Sangat mungkin bahwa masing-masing negara di Eropa akan menentukan prioritas pangan untuk kebutuhan negaranya sendiri daripada mengirim ke Rusia atau sebaliknya. Rusia akan menyiapkan cadangan pangan pertama-tama untuk rakyatnya daripada untuk Eropa.

Oleh karena itu, sebelum krisis pangan itu menyebar sampai ke Asia, maka peringatan Jokowi memang pantas diperhatikan sungguh-sungguh oleh para menteri untuk secara kreatif mencari solusi untuk meningkatkan komoditas yang cocok sesuai dengan alam Indonesia.

Catatan kritis: Ketergantungan Pasar kerja digital pada ketidakpastian global

Pasar kerja digital bisa sangat bergantung pada konteks global. Jika secara global sangat menonjol dengan ketidakpastian global, maka ruang bagi pasar kerja digital juga akan menjadi terbatas. 

Bagaimana bisa ada akses jual beli online, jika saja secara fisik barang-barang yang diperlukan itu sangat terbatas atau tidak ada. Otomatis pasar kerja digital akan lumpuh bersamaan dengan krisis kepercayaan, keterbatasan pangan dan lain sebagainya.

Belum lagi, potensi gagal panen menjadi sangat besar. Faktor penyebabnya adalah karena perubahan iklim global. Para petani di desa-desa sendiri sudah kewalahan karena hujan dan angin sangat tidak menentu.

Kestabilan pasar kerja digital pasti akan terganggu karena kondisi iklim. Organisasi Pangan dan Pertanian atau Food and Agriculture Organization (FAO) sudah memperkirakan krisis global dalam beberapa tahun kedepan. (Bdk. IDXChannel, 18/10/2021).

Saya mengambil cocok sederhana yang terjadi di desa saya. Oleh karena perubahan iklim itu, tanaman umur panjang juga tidak bisa memberikan hasil yang maksimal. 

Usaha-usaha kecil masyarakat desa yang sangat bergantung pada jaringan internet dan digital macet total karena terjadi hujan angin, dan gempa yang terus-menerus. 

Komunikasi digital yang terkoneksi dengan pasar kerja digital menjadi tidak menentu, yang diperburuk lagi oleh kenyataan hasil panen tanaman umur panjang tidak maksimal.

Demikian catatan terkait dilema pasar kerja digital yang sangat dipengaruhi oleh ketidakpastian global dalam 5 aspeknya. Tentu masih ada ketidakpastian lain seperti berkaitan dengan persediaan energi, minyak bumi dan bahan bakar lainnya. Ya, termasuk di dalamnya adalah minyak goreng.

Apa yang penting saat ini tidak lain bahwa perlunya kesadaran dan kreativitas baru untuk bertahan hidup dengan cara-cara baru, baik itu hidup hemat energi, sadar lingkungan, dan tentu keteraturan hidup. 

Salam berbagi, ino, 21.03.2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun