Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Program Bedah Rumah Butuh Survei Akurat dan Kepedulian Hati Pemerintah

9 Januari 2022   06:33 Diperbarui: 10 Januari 2022   00:55 2383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembangunan rumah melalui Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Provinsi Sumatera Barat.| Sumber: Dokumentasi Tim Komunikasi Publik BP2P Sumatera III/ Bagian Hukum Dan Komunikasi Publik Ditjen Perumahan Kementerian PUPR via Kompas.com

Kebijakan praktis perlu berlandaskan pada survei lapangan dengan data akurat dan tentu dengan dasar hati yang peduli.

Tema mengurangi rumah tidak layak huni (RTLH) bagi masyarakat sudah berjalan beberapa tahun ini, sekurang-kurangnya di Flores. Program itu mulai berlangsung pada masa pemerintahan Jokowi. Program ini memang lebih dikenal dengan nama bedah rumah untuk mengurangi rumah tidak layak huni. 

Di Flores khususnya di kabupaten Ende, program itu benar-benar dilaksanakan sampai di desa-desa. Sasarannya adalah bagi warga desa yang kurang mampu secara ekonomi dan jelas-jelas terlihat tidak punya rumah yang layak huni. 

Apa keuntungan dan tantangan dari program ini? Berikut ini ada keuntungan dan tantangannya:

1. Masyarakat memperoleh suntikan dana sebelum bedah rumah

Keuntungan yang penting dicatat adalah bahwa masyarakat terpanggil untuk melihat perubahan dan belajar menyesuaikan diri dengan keadaan saat ini. Suntikan dana dari pemerintah seperti itu telah membuka mata masyarakat bahwa ternyata pemerintah punya hati dan memikirkan masa depan mereka, bahkan terkait bagaimana mereka memperoleh hidup layak.

Suntikan dana akhirnya berubah bukan saja soal dananya, tetapi juga soal perspektif tentang kepedulian pemerintah pada masyarakat. Bias positif itu terasa sekali sampai di seluruh pelosok Indonesia. Nyata sekali bahwa roda perubahan tampak di depan mata, terkhusus melalui perubahan fisik rumah layak huni. 

Rumah layak huni bagi masyarakat desa seperti di Flores itu memang berimbang dengan program pemerintah lainnya seperti program listrik masuk desa. Soalnya kalau listrik masuk desa, lalu dipasang pada rumah yang tidak layak huni, terasa sekali seperti memasang ranjau untuk diri sendiri.

Sesuatu yang luar biasa bahwa program pemerintah telah memperhitungkan aspek-aspek lainnya yang juga sama pentingnya. Suntikan dana bagaikan vitamin bagi gairah untuk tumbuhnya kesadaran masyarakat bahwa yang namanya perubahan ini mesti juga mulai dari rumah.

2. Pelaksanaan pembangunan dihadiri oleh aparat desa dan masyarakat sekitarnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun