Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Melihat Hubungan Antara Cerita Mistis, Kebudayaan dan Pengakuan Sosial-Spiritual

30 Oktober 2021   04:19 Diperbarui: 30 Oktober 2021   04:37 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hubungan cerita mistis, kebudayaan dan pengakuan sosila-spiritual | Dokumen dari riauonline.co.id

Apa hubungannya anjing putih dengan sang Profesor itu? Dalam suatu kesempatan saya membaca mitologi Yunani yang menceritakan tentang apa artinya anjing. Ternyata anjing putih itu diakui sebagai penuntun jiwa ke keabadian.

Seminggu kemudian setelah pemakaman, diketahui bahwa anjing itu adalah milik seorang ibu yang dalam saat kritis satu minggu sebelumnya sempat mendapatkan pertolongan dan peneguhan dari Profesor itu. Ternyata dua hari sebelum kepergian Profesor itu datang mengunjungi ibu pemilik anjing yang sakit kritis itu di rumah sakit. 

Pertanyaannya, bagaimana anjing putih itu tahu bahwa Profesor yang meninggal itu adalah orang yang pernah menolong tuannya? Padahal anjing itu tidak pernah bertemu pada saat kunjungan Profesor itu.

Apakah fenomena mistis itu adalah misteri dalam dunia spiritual?

Pada bulan Agustus lalu saya mengunjungi kampung tetangga, Ndetuwaru yang pada tahun 2000 pernah ada kejadian unik pada hari meninggalnya seorang pria tua yang tidak punya istri di situ. Pria itu dikenal dengan nama Ba Jawa, entahlah siapa nama aslinya.

Pria itu sebatang kara hidup di kampung itu. Oleh karena hidupnya cuma seorang diri, maka ia selalu berlaku baik dengan semua orang. Bahkan semua orang menyayanginya seperti keluarga sendiri.

Hidupnya lebih banyak menolong orang lain. Ia bisa mengerjakan apa saja, kadang hidupnya mirip sebagai seorang pembantu. Ia tanpa mengeluh, tanpa protes, bahkan tidak pernah mengenal marah dan tidak pernah bertengkar dengan siapa saja di kampung itu.

Terkadang ada kesan bahwa orang-orang memanfaatkan kebaikannya tanpa memberi upah yang pantas dan layak. Begitulah secara singkat gambaran tentang pria itu.

Pada hari meninggalnya, ia disemayamkan di sebuah rumah lantai. Tiba-tiba orang-orang di kampung itu melihat seekor burung seperti bangau putih yang besar terbang dari jauh ketinggian di atas langit, tetapi semakin mendekat dan turun ke kampung itu.

Mula-mula burung putih itu bertengger di depan pintu dan dengan tenang melihat ke dalam rumah. Semua orang begitu takut karena baru pertama melihat kejadian itu.

Selanjutnya ia berjalan dengan anggun menuju ke tempat pria itu dibaringkan. Ia berdiri persis di posisi kepala pria itu dibaringkan. Ia berdiri tenang sambil terus menatap jenazah pria itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun