Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Adakah Headline yang Tidak Layak?

25 Mei 2021   03:27 Diperbarui: 25 Mei 2021   03:51 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi untuk alokasi waktu dalam menulis. Dokumen pribadi | Ino

Dalam hati, jangan-jangan Headline (HL) atau Artikel Utama (AU) selama ini tidak layak. Setelah membaca kembali artikel HL teman-teman, saya merasa semuanya layak banget, bahkan artikel yang tidak dipilih pun ternyata selalu ada pesan-pesan yang positif dan inspiratif.

Dari pengalaman itu, saya melihat bahwa apapun yang ditulis seseorang, selalu punya pesan. Hal pesan itu tentu beragam. Bagi saya ada 3 pesan istimewa yang mungkin jarang dilihat orang, yakni:

1. Pesan tentang alokasi waktu dari penulis

Semua penulis pasti punya alokasi waktu yang cukup agar dia bisa menulis dan tuntas menulis apa yang dipikirkannya. Harga dari waktu itulah yang bagi saya tentu penting dan serius. Jika orang berani menyediakan waktu untuk menulis, maka pasti itu untuk sesuatu yang berarti.

Bagaimanapun alasannya, ada juga yang mengatakan menulis itu cuma iseng, tetapi orang tetap membutuhkan waktu. Waktu yang dibutuhkan seseorang dalam menulis sebenarnya adalah waktu yang mau ia berikan kepada yang lain. 

Dari alokasi waktu itulah terlihat bahwa orang berjuang mengisi waktunya untuk diberikan kepada orang lain. Saya percaya bahwa semua penulis yang pernah artikel tulisannya menjadi artikel utama itu mengalami bahwa harus punya alokasi waktu yang cukup, bahkan butuh waktu berjam-jam. 

2. Pesan tentang niat baik penulis dalam menyampaikan pesan

Cara orang menulis dan menyampaikan pesan tentu berbeda-beda, bahkan setiap orang punya gaya dan seninya sendiri dalam menulis. Ada yang begitu teliti dan jelas dalam menyampaikan pesan, tetapi ada juga yang dengan gaya bahasa perumpamaan atau tidak secara langsung menyampaikan pesan.

Satu hal yang saya pelajari dari tulisan-tulisan di Kompasiana adalah bahwa ada pesan yang penulis tidak sampaikan saat penulis itu menulis yakni bahwa ia punya niat baik.

Niat baik umumnya terlihat dari isi tulisan seseorang. Inilah keunikan yang bisa diceritakan di sini bahwa minat baca sebagian besar penulis itu begitu tinggi, mungkin lahir dari kesadaran bahwa dalam setiap tulisan itu ada pesan yang disampaikan dari asal niat baik penulis sendiri.

Membaca akhirnya menjadi proses orang belajar menghargai niat baik penulis. 

3. Pesan tentang perjuangan menjadi penulis yang baik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun