Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ada 4 Alasan Mengapa Cerita Perjodohan Tradisional di Flores Tinggal Kenangan

20 Mei 2021   18:07 Diperbarui: 20 Mei 2021   19:46 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perjodohan tradisional di Flores: Gambar diambil dari: hipwee.com

Media sosial mungkin saja paling populer dewasa ini orang berkenalan satu dengan yang lainnya, hingga sampai pada keputusan final hidup sebagai suami istri dalam ikatan resmi.

Tentu, kenyataan sosial seperti itu selalu ada sisi positif dan negatifnya. Tanpa terikat pada melihat sisi positif dan negatifnya saja, sebagai suatu kenyataan yang jelas ada ialah bahwa media sosial nyata juga menjadi instrumen bagi siapa saja menemukan pasangan hidupnya.

Demikian 4 pengaruh yang diulas dalam tulisan ini, yang memengaruhi perubahan konsep perjodohan tradisional masyarakat suku di Flores umumnya dan secara khusus dalam lingkaran suku Paumere, di Ende, Flores, NTT.

Tentu masih ada aspek-aspek lainnya yang bisa disoroti dari tema perjodohan dalam kaitan dengan konteks hidup masyarakat tradisional. 

Hal yang penting adalah bahwa pendidikan, pergaulan sosial, pertemuan budaya dan media sosial sangat menentukan perubahan cara pandang masyarakat, baik itu masyarakat tradisional maupun masyarakat modern umumnya.

Salam berbagi, ino, 20.05.2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun