Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mungkinkah Seseorang Menghapus Kenangannya?

9 Maret 2021   15:34 Diperbarui: 9 Maret 2021   16:12 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meditasi ini pernah saya pelajari dari sebuah buku karangan Irmansyah Effendi yang kemudian saya sesuaikan dengan konteks kelompok pendampingan di lapangan. 

Beberapa hal yang penting tentunya: ruangan perlu dikondisikan dengan baik, lampu yang tidak terlalu banyak cahaya, instrumen yang mendukung saat hening pasti selalu berguna. 

Simbol menaruh tangan pada hati, menjadi simbol khas lalu peserta diarahkan untuk mengatur pernapasan sampai pada keadaan yang santai tanpa tekanan. Kemudian, peserta dibimbing perlahan-lahan untuk mendengar suara di sekitarnya, sampai pada bimbingan yang memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengenang kembali masa lalunya. 

Ajakan untuk menempatkan diri tanpa membela diri, ajakan untuk mengampuni tanpa menuntut orang lain, ajakan untuk menaruh kasih kepada yang lain atau orang tua dan bertanya apa yang akan terjadi seandainya mereka tidak ada lagi. Siapakah yang paling mengasihi selain orang tua. Semua itu menjadi suatu proses yang menyanggupkan seseorang keluar dari kenangan pahit masa lalu dan perlahan belajar memiliki cara pandang yang jernih tentang siapakah sesama itu. 

2. Tahap berbagi cerita dengan orang yang dipercaya

Terlihat sederhana cara berbagi cerita pada orang yang dipercayai sangat membantu seseorang untuk bertumbuh tanpa terikat oleh kenangan buruk masa lalu. Bercerita sebenarnya metode yang tidak baru lagi, cuma yang penting dalam proses itu adalah bagaimana partner bicara memberikan respond.

Cerita dan pendengar itu dua hal yang tidak bisa dipisahkan, bahkan pendengar tidak boleh lengah memberikan respon positif dan repotnya sekali saja teman yang menceritakan pengalaman atau kenangan pahitnya kecewa dengan respon pendengar, maka hal itu bisa menghilangkan rasa percaya, bahkan bisa menjadi kenangan baru yang juga pahit. Jadi, orang perlu memiliki kemampuan mendengarkan dan memberikan respon yang benar-benar sesuai. 

3. Tahap menolong diri sendiri

Dari pengalaman saya, tahap menolong diri sendiri,  dimengerti sebagai saat di mana seseorang memulai sesuatu yang baru bukan dari pengaruh orang lain atau bukan berdasarkan pada apa kata orang.  

Sering terjadi bahwa orang tidak bisa melakukan hal lain lagi, hanya karena kata-kata orang lain tentang dirinya begitu kuat memojokkan dirinya, seakan-akan dia tidak bisa lain dari yang dikatakan orang lain. 

Saya mengalami itu dan saya namakan itu sebagai saat terjepit oleh konsep kerdil orang lain. Dalam hal ini, orang belajar menjadi kritis untuk membedakan mana kata-kata yang baik dan yang tidak menolong dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun