Selanjutnya kami diarahkan untuk masuk ke berbagai ruangan yang berisi barang-barang peninggalan para presiden Indonesia. Mulai dari ruangan Soekarno sampai ruangan Susilo Bambang Yudhoyono. Ada baju, tongkat, kebaya, sarung, lambang kehormatan, video tentang profil presiden dan pencapaiannya, lukisan para presiden, serta semboyan khas setiap presiden guna menumbuhkan semangat dan pengingat.
Kami pun melanjutkan perjalanan menuju ruangan Perpustakaan Kepresidenan yang berisi tentang buku-buku mengenai presiden yang di dalamnya ada yang berbahasa Indonesia, inggris hingga bahasa Belanda. Ruangan ini cukup luas dan nyaman dengan nuansa yang modern namun tetap ada ciri khas tradisional tersendiri.
Setelah selesai berkunjung ke Museum Balai Kirti, kami memutuskan untuk berkeliling di kompleks sekitar museum. Ada gereja Zebaoth yang terletak di sebelah museum atau lebih dikenal dengan gereja ayam.Â
Ada pula Munasain (Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia) yang berada beberapa meter dari museum balai Kirti. Namun bangunan luar munasain terlihat tidak terawat dan untuk masuk ke museum dikenakan harga tiket 25.000 untuk weekend membuat kami akhirnya enggan untuk mampir. Perjalanan pun kami akhiri dengan pergi ke perpustakaan dan galeri kota Bogor untuk sekadar beristirahat dan salat Zuhur karena waktu zuhur sudah tiba.
Itulah keseruan saya mengikuti tantangan spontan jalan ke Bogor. Terima kasih sekali lagi Ketapels dan Ladiesiana. Semoga ke depannya semakin maju dan banyak menyelenggarakan event menarik dan bermanfaat bagi para penulis Kompasiana.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI