Mohon tunggu...
Rinnelya Agustien
Rinnelya Agustien Mohon Tunggu... Perawat - Pengelola TBM Pena dan Buku

seseorang yang ingin menjadi manfaat bagi sesama

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Manusia, Kesehatan, dan Lingkungan

7 April 2020   18:13 Diperbarui: 7 April 2020   18:15 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Obrolanku dengan kakak tingkat semasa kuliah perawat mengenai COVID 19, mengingatkanku ketika menjalani profesi Ners (perawat) di Ruang Paru RS DR Soetomo Surabaya. Salah satu ruangan yang tak terlupakan, karena di Ruang Paru inilah aku dan teman kelompok ku ujian stase Keperawatan Medikal Bedah. Ruang Paru adalah ruangan berbentuk bangsal, tempat tidur pasien berjejer rapi tanpa sekat gorden antara satu dengan yang lainnya. Di sisi kanan kiri ruangan, jendela2 besar tanpa teralis terbuka lebar. 

Karena berada di lantai paling atas, sinar matahari masuk tanpa penghalang. Ruangan terang saat siang. Saat itu belum terpasang kaca rayban atau kaca tempered yang bisa menahan sinar. Sehingga matahari mencurahkan panasnya tanpa ampun. Membuat siapa pun yang berada di dalam ruangan, mengalami peningkatan metabolisme. Tak heran bila selesai praktek, aku selalu basket (basah ketek) dan keringat bercucuran di dahi. Maklum kalau masih mahasiswa perawat, hobinya hilir mudik dari satu bed pasien ke bed pasien lain.  Seingatku ada kipas baling2 tergantung di langit langit, namun anginnya malah terbawa keluar jendela. 

Aktivitas rutin pagi hari  yang hanya ada di Ruang Paru, adalah mengantar pasien untuk berjemur di luar ruangan. Ada jembatan penghubung antara ruang paru dengan ruang lainnya (aku lupa ruang apa). Di jembatan itulah pasien TBC berjemur, demi asupan vitamin D yang diperlukan untuk meningkatkan imunitas.  Selama berjemur pasien juga latihan batuk efektif, untuk mengeluarkan dahak yang terperangkap di saluran napas atas. Setelah berjemur kurang lebih setengah jam, pasien diantar kembali ke Ruang Paru. Ruangan telah dipel bersih oleh petugas kebersihan. Tercium bau karbol di seluruh penjuru ruangan.  

Di era  pandemic COVID 19 sekarang ini, banyak orang mengubah gaya hidupnya menjadi hygiene dan sehat. Seperti berjemur di jam 10 pagi demi meningkatkan sistem imun, rajin mencuci tangan dengan sabun. Di Balikpapan hampir di setiap toko sembako menyediakan sabun dan air untuk mencuci tangan di depan toko mereka. Menjaga kebersihan diri dan tempat tinggal dengan selalu ganti baju setiap sampai rumah dan membersihkan rumah dengan larutan disinfektan. Lebih sering makan sayur dan buah, bahkan banyak teman yang minum suplemen vitamin.  Semua cara dilakukan untuk mencegah sakit. Dan semua tindakan yang dikampanyekan bukanlah hal yang baru.

Tindakan tindakan ini setidaknya sudah diutarakan oleh Florence Nightingale lebih dari satu setengah abad yang lalu (1860), beliau adalah perawat. Dalam bukunya Notes on Nursing mengenai Teori lingkungan, Florence menjelaskan bahwa lingkungan sangat mempengaruhi status kesehatan seseorang. 

Faktor factor tersebut yakni ; ventilasi adekuat, udara segar, air bersih, kecukupan makan, drainase lancar, kebersihan dan cahaya matahari. Bila satu dari sekian item ini berkurang atau tidak ada maka akan merusak /menurunkan status kesehatan. 

Dalam teorinya Florence memaknai keperawatan sebagai sebuah tindakan menggunakan lingkungan tempat tinggal pasien sebagai metode untuk membantu pasien dalam pemulihannya. Tujuan yang ingin dicapai adalah pasien berada dalam kondisi lingkungan terbaik sehingga alam dapat bertindak atas dirinya (membantu proses pemulihannya). Adaptasi lingkungan adalah dasar perawatan holistic.

Zaman boleh berganti, tapi manusia dan lingkungannya adalah kesatuan yang tak terpisahkan. Bahkan oleh internet sekalipun. Bila dengan manusia saat ini kita harus berjarak fisik namun dengan alam tentulah  itu tidak mungkin. Bahwa manusia tidak akan pernah bisa terlepas dari habitatnya. Menginjak tanah, menghirup udara segar ,meminum air, makan dari sumber yang alami, membutuhkan pohon sebagai penghasil oksigen, merindukan hujan, dan sinar matahari pagi yang hangat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun