Indah
Rembulan malam mengantarkan kau secercah cahaya dengan balutan manja
Kau menari-nari diujung kelam malam
Bak tiada beban kau menyapa nan syahdu
Kau bulan, kau indah, dan kau purnama atas harapanku.
Dingin meremukkan tubuh
Mengharap jelmaan kehangatan dikau beri
Kau bara hangat dan aku semisal redanya hujan diujung senja yang tamaram
Dingin dipeluk, rindu dibasuh temu.
Kau rintik sendu yang tak ingin kusudahi
Aku candu merah merekah senyumanmu
Kau fatamorgana yang nyata dalam kesepianku
Sepi merayu senda dan aku menyapa untuk kita dan perihal menunggu.
Indah, iya indah
Namamu berpuisikan takdir
Dibacakan dengan tempo menembus sukma mutiara
Dan aku perindu menjegal sesosok ruh yang hanya sekedar hadir.