Mengajar Tanpa Hari Libur

Akhir bulan Juli aku berkesempatan belajar dan mengajar di TPQ bersama temanku. Selain ngajar les Matematika, aku ada jadwal tambahan tanpa ada hari libur, Setiap sore aku sibuk mengajar sampai menjelang waktu maghrib.

Aku merasa senang ketika sedang mengajar, karena bertemu dengan mereka membuatku merasakan ketulusan tanpa ada setitik kebohongan. 

Setiap anak punya karakter yang berbeda, mulai dari yang kalem, ceria, pendiam, hingga yang energik. Mereka punya potensi masing" yang belum tentu semua orang tahu. Walau muridnya ngga banyak, tapi keaktifan mereka kadang membuat kami yang mengajar merasa kewalahan.

Mereka semua istimewa, ngga ada yang ngga suka. Tapi ada dua anak yang sering nempel sama aku; Yang satu masih kelas satu. Kalem, sedikit pemalu tapi dia suka Matematika katanya. Bahkan ia pernah diikutkan lomba olimpiade Matematika sama orang tuanya. Makanya aku sering ajak dia berhitung dan main quiz. Sedangkan yang satunya ini masih TK kecil (A), ia cukup bandel, energik tapi pemberani anaknya. Minusnya kalau di ajak belajar harus di bujuk dulu baru ia mau. Namanya juga anak kecil, jadi kami di ajarkan untuk sabar dan bisa memaklumi mereka. 

Dari kedua karakter anak tersebut, perbedaannya terlihat jelas. Keduanya punya keunikan masing". Sebagai calon pendidik, tentu aku  masih perlu banyak belajar lagi. Mengabdi dan menambah pengalaman.

Biarkan anak" berekspresi dengan caranya sendiri, dan Guru adalah fasilitator untuk mendampingi proses mereka.