Mohon tunggu...
Azhar Vilyan
Azhar Vilyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - laki-laki yang suka sendiri dan kadang juga menulis puisi

Aku hanya seonggok materi yang diterbangkan oleh keajaiban. WA-082311124888 (Ing 786)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Duka Mereka Duka Kita

17 Februari 2019   01:17 Diperbarui: 17 Februari 2019   02:22 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bencana tsunami lampung.sumber: merdeka.com

Duka mendalam masyarakat lampung yang diakibatkan tsunami hebat menyisakan banyak luka,kepedihan dan trauma mendalam bagi korban yang masih hidup.

Tidak luput anak-anak yang masih lugu,turut menjadi korban.Mereka kehilangan orangtua,kakak,adik,serta teman-teman yang biasa bermain.
Kini semua telah berubah ibu tidak lagi ada memanggil dikala senja,kakakpun tidak lagi menjahilinya serta teman yang biasa beriring jalan saat berangkat ke sekolah.
Semua hilang sudah untuk selamanya.

Untuk menghibur,mengobati dan melupakan kenangan yang sangat traumatis bagi anak-anak tersebut perlu bantuan serta penanganan yang serius.

Dan salah satu bantuan itu datang dari kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara,
dengan mengorganisir semangat Aksi Solidaritas anak-anak peserta didik,mulai dari TK hingga SMU dilingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Deliserdang untuk mengumpulkan bantuan kepada anak-anak korban tsumami di Lampung. 

"Semangat berbagi kepada sesama khususnya kepada anak korban tsunami adalah wujud dari nilai-nilai kesetiakawanan dan empaty inilah yang perlu terus ditanamkan kepada anak-anak kita tanpa membeda-bedakan latar belakang, suku, ras dan agama."
Seperti yang disampaikan Junedy Ketua LPA Deliserdang mewakili dinas pendidikan ketika menyerahkan bantuan secara simbolik kepada ratusan anak-anak korban tsunami di Lampung Selatan Jumat 15/02.

Sementara itu, Kepala Dinas PPPA Kabupaten Lampung Selatan didampingi sekretarisnya dalam kesempatan tersebut menyerahkan bantuan secara simbolik kepada anak-anak kotban tsunami di tenda pengungsian di Lampung Selatan.
"Kegiatan ini patut dicontoh untuk dijadikan sampling pemulihan bagi anak dan hendaknya ada juga bantuan lebih signifikan lagi dari lintas profesi, lembaga,dan pemerintah daerah."ucapnya

Hal tersebut juga diamini oleh Asisten Pemerintahan Lampung Selatan mewakili Plt Bupati Lampung Selatan pada saat menerima kehadiran tim Komnas Perlindungan Anak.

Dalam kunjungan Aksi Solidaritas untuk anak korban tsunami Lampung  itu, Komnas Perlindungan Anak bersama Dinas PPPA dan LPA Deliserdang,memberikan lebih kurang 400 paket  bantuan alat-alat sekolah di dua titik pengusian yakni di wisma atlit dan tenda pengungsia didesa Mui di Kabupaten Lampung Selatan. Tampak anak-anak dengan wajah ceria dan bersukacita menerima paket bantuan tersebut.

Sampai saat ini anak yang terdata kehilangan orangtuanya berjumlah 39 anak, dan sekarang mereka berada dalam pengawasan dan perlindungan dinas PPPA di Lampung Selatan.

Anak-anak korban bencana di tenda pengungsian dokpri
Anak-anak korban bencana di tenda pengungsian dokpri
Komnas Perlindungan Anak Indoneia sebagai lembaga independen yang diberikan tugas dan fungsi untuk memberikan pembelaan dan perlindungan anak di Indonesia siap mengajak Dinas PPPA  Lampung Selatan untuk menyelenggarakan program Reintegrasi Sosial Anak bagi anak yang terpisah dari keluarga.

"Anak-anak yang terpisah dari orangtua dan keluarganya akibat dampak dari tsunami yang telah ditempatkan di berbagai keluarga alternatif,harus terus dilakukan pengawasan dan pemantauan mengenai keberadaan mereka", demikian disampaikan Arist Merdeka Sirait Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak di Lampung Selatan Jumat 15/02.

Mardeka Arist Sirait ketika menjenguk anak-anak korban tsunami
Mardeka Arist Sirait ketika menjenguk anak-anak korban tsunami
Kunjungan kerja aksi solidaritas ini diliput secara penuh oleh Komnas ANAK TV agar anak-anak yang menonton sedari kecil sudah ditanamkan nilai-nilai kebaikan.

kegiatan inindiakhiri dengan berbagai aktivitas menyenangkan anak sebagai salah satu cara pemulihan trauma pada anak.

Disini senang, disana senang, dimana-mana hatiku senang.
Anak -anak pun mengikuti lagu yang juga dinyanyikan bersama Mardeka Arist Sirait
Dengan wajah yang penuh ceria.

Jangan biarkan duka yang kedua kali merenggut kecerian mereka,yaitu duka ketika mereka ditinggalkan oleh sahabat,kakak dan orangtua.

Karena yang menjadi sahabat,kakak,ataupun orangtua mereka sekarang adalah KITA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun