Mohon tunggu...
Ingatan Sihura
Ingatan Sihura Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kebersamaan keluarga suatu kebahagiaan sejati.

If You Don't Learn, You Will Die (Jika Engkau Tidak Belajar, Maka Engkau Akan Mati). Sering Membaca, Sering Menulis Bicara Teratur. Menulis adalah satu minat yang ingin diaplikasikan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Asal Mula dan Perjanjian Sungai Oyo bersama Sungai Susua

25 Juli 2021   18:18 Diperbarui: 26 Juli 2021   06:55 1793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ASAL MULA DAN PERJANJIAN SUNGAI OYO DAN SUSUA

Ilustrasi Salah Satu Bentaran Sungai [Dok. Pribadi]

Dikisahkan bahwa ada dua mata air bersaudara yang berada di pertengahan Pulau Nias. Mereka hidup berdampingan namun dan satu sama lain saling menghibur dengan keluh kesah mereka yang masih berada di tengah pulau besar ini.

Suatu ketika, Oyo mengusulkan kepada saudaranya agar mereka keluar dari tengah pulau ini dan langsung bermuara ke laut lepas. Dengan senang hati, Susua menerima usul tersebut. Mereka kemudian bersepakat bahwa besok pagi tepatnya pada saat ayam jago berkoko, mereka akan mulai berangkat dan langsung mengarahkan tujuannya ke laut.

Selain perjanjian untuk berangkat secara bersama, mereka juga membuat kesepakatan yang berupa kutukan jika salah satu diantara mereka ingkar janji. Mereka bersepakat bahwa jika salah satu diantara mereka ingkar janji, ia tidak akan sampai ke laut melainkan melalang buana kemana-mana.

Dalam istrahat mereka pada malam harinya, Oyo kemudian berpikir-pikir bahwa selama ini ia-lah yang terlemah diantara mereka. Ia kemudian merencanakan perjalanan lebih awal. Ia berencana untuk mencoba menelusuri kaki gunung, karena itu mudah dilalui.

Benar saja, ia kemudian lupa akan perjanjian mereka. Di tengah malam yang gelap dan tanpa sepengetahuan Susua, ia berangkat diam-diam. Ia menyusuri daerah barat menuju ke utara Pulau Nias dan mengintari kaki pegunungan dengan terus berputar-putar.

Pagi hari saat ayam berkokok, Susua menyadari adanya yang kurang beres karena tidak adanya tanda-tanda saudaranya Oyo. Ia kemudian berteriak memanggil dan mengajak berangkat. Karena tidak adanya sahutan, ia kemudian menyadari bahwa saudaranya Oyo berkhianat dan telah berangkat duluan.

 Dengan sedikit bernada marah, ia kemudian mengarahkan diri dan berjalan lurus ke arah selatan. Benar saja, Susua dengan kekuatan penuh membelah bukit dan lembah hingga sampai ke laut dengan tepat waktu.

Oyo yang sejak awal berangkat, menjadi sungguh sangat malang. Ia dengan rasa lemahnya sungguh mengalami apa yang menjadi kesepakatan yang bernada kutukan tersebut. Benar saja, ia terus mengitari daerah barat pulau Nias dan tidak persis sampai ke laut.

Cerita berakhir.

*==================*

Ceritra diatas adalah cerita yang dahulu diwejangkan selalu oleh nenek dan orang tua penulis. Ceritera ini mengangkat tokohnya adalah mata air yang kemudian menjadi sungai. Seiring penelusuran penulis akan kebenaran cerita ini, penulis menemukan beberapa kebenaran lain:

Pertama-tama adalah penokohan. Menurut beberapa orang yang ditemui penulis mengatakan bahwa tokoh lain yang digunakan yakni Baewa Oyo (Belut Oyo) dan Baewa Susua (Belut Susua). Walaupun penokohannya berbeda, namun alur ceritanya selalu sama. Dari informasi ini, penulis sedikit berasumsi bahwa jika tokoh yang dibicarakan adalah Baewa (Belut), ini bisa berjalan dan kemudian jalan yang dilaluinya itu dinamai dengan namanya.

Bagian kedua adalah alur sungai yang hingga sekarang bisa dilihat keberadaannya. Sungai Oyo yang berkhianat sepertinya mendapat kutukannya. Benar saja, sungai Oyo sungguh berkelokkelok dan seperti tidak bermuara ke laut. Walaupun sampai ke laut, ia berbentuk rawa yang luas. Saat ini muara Sungai Oyo berada di desa Bitaya, Kecamatan Tugala Oyo, Kabupaten Nias Utara. Sementara Sungai Susua sedikit agak lurus dan langsung bermuara ke Laut.  Saat ini muara Sungai Susua berada di desa Bawo'otalua, Kecamatan Lahusa, Kabupaten Nias Selatan.

Dari kebenaran kedua ini, sungguh juga dapat dilihat bagaimana kekuatan kedua sungai ini. Sungai Susua memang benar bahwa arus sungainya sangat Deras, sementara sungai Oyo arusnya tergolong biasa saja dan lambat. Derasnya sungai Susua sungguh membuat bebatuan tampak dan erupsi pinggiran sungai sering terjadi. Di bentaran sungai Oyo yang arusnya lambat, membuat setiap daerah yang dilaluinya terdapat lumpu yang lembek.

Bagian ketiga dari cerita diatas adalah pesan moralnya yang sungguh mengena. Dari cerita diatas, ditunjukkan bagaimana kesetiakawanan itu serta janji itu harus dijunjung tinggi. Akibat dari ingkar janji tersebut, resiko besar akan menanti.

Semoga cerita ini berguna.

Ya'ahowu!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun