NAMA SUNGAI YANG MENJADI NAMA KECAMATAN
Salah satu kekhasan dari nama daerah di kepulauan Nias ada adalah nama kecamatan itu diangkat dari nama sungai yang ada di daerah tersebut. Realita ini dapat dengan langsung ditemui ketika memasuki daerah Kepulauan Nias.
Hingga saat ini, tidak ada dokumen yang pasti terkait alasan dalam penggunaan nama sungai tersebut menjadi nama kecamatan. Walaupun demikian, penulis mencoba menemukan beberapa alasan dari penggunaan nama tersebut. Berikut beberapa nama sungai yang dijadikan nama kecamatan di Pulau Nias:
1. Sungai Idanogawo : Kecamatan Idanogawo & Kecamatan Ulugawo : Kabupaten Nias
2. Sungai Muzoi : Kec. Botomuzo, Kabupaten Nias & Kecamatan Alasa Talumuzoi, Kabupaten Nias Utara
3. Sungai Moro'o : Kecamatan Moro'o & Kecamatan Ulumoro'o : Kabupaten Nias Barat
4. Sungai Oyo : Kecamatan Ulunoyo, Kab. Nias Selatan & Kecamatan Tugala Oyo, Kabupaten Nias Utara
5. Sungai Susua : Kecamatan Susua & Kecamatan Ulususua : Kabutaten Nias Selatan
6. Sungat Idanotae : Kecamatan Idanotae & Kecamatan Uluidanotae : Kabupaten Nias Selatan
7. Sungai Oou : Kecamatan Oou : Kabupaten Nias Selatan
Cat: Ulu artinya Hulu sungai (Ulugawo berarti hulu sungai idanogawo).
Penggunaan nama sungai ini menjadi nama kecamatan bukannya tanpa alasan yang pasti. Beberapa alasan yang dilihat penulis menjadi latar belakang pemberian nama kecamatan ini adalah:
Sungai tersebut merupakan sungai besar.
Alasan yang pertama ini memang dalam kenyataannya sungguh sangat cepat diketahui. Keenam nama sungai yang telah disebut diatas memang merupakan sungai besar yang langsung bermuara ke laut, kecuali Sungai Oyo. Konon katanya sungai Oyo tidak sampai ke laut karena menurut mitos, sungai ini melanggar perjanjian perjalanan dengan Sungai Susua. Walaupun demikian dalam kenyataannya sungai ini sampai kelaut, namun tidak memiliki muara besar melainkan berupa rawa.
Sungai tersebut membentang sepanjang kecamatan tersebut atau merupakan hulu sungai tersebut.
Alasan kedua ini juga memang sungguh ada pada kenyataannya. Perjalanan sungai ini sungguh melewati pusat-pusat kecamatan tersebut dan melintasi sepanjang kecamatan tersebut. Khusus untuk penggunaan kata "Ulu" (hulu sungai) pada umumnya merupakan pemekaran dari kecamatan itu sendiri.
Sungai tersebut memiliki sejarah (baik yang berbentuk mitos dan kenyataan) yang menggambarkan daerah tersebut.
Alasan ketiga ini sungguh memang terjadi pada kenyataannya. Keenam nama sungai tersebut diatas memiliki sejarah tersendiri. Sebut saja contohnya Sungai Oyo dan Susua.Â
Dalam mitos yang beredar, mereka ini hanyalah sungai kecil yang sebenarnya tidak kuat, namun dalam perjalanannya mereka sungguh membelah gunung dan daratan hingga sampai kelaut.
Selain mitos, dalam kenyataan juga keenam sungai ini kerap menelan korban. Sebut saja seperti Sungai Idanogawo yang adalah kampung halaman penulis. Sungai ini kerap kali mengamuk dan sampai menghancurkan satu desa. Seperti yang pernah terjadi, kapung Lawalawa Luo yang berada di sekitaran sungai tersebut ludes dan menghilangkan beberapa orang.
Menurut hemat penulis, setidaknya ketiga alasan diatas bisa menjadi alasan para pendahulu kecamatan di Pulau Nias ini memberi nama sungai itu menjadi nama kecamatan yang dipakai hingga saat ini.
Ya'ahowu!