Mohon tunggu...
Ingatan Sihura
Ingatan Sihura Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kebersamaan keluarga suatu kebahagiaan sejati.

If You Don't Learn, You Will Die (Jika Engkau Tidak Belajar, Maka Engkau Akan Mati). Sering Membaca, Sering Menulis Bicara Teratur. Menulis adalah satu minat yang ingin diaplikasikan.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Dari Nama Sungai hingga Menjadi Nama Kecamatan

25 Juli 2021   07:41 Diperbarui: 26 Juli 2021   06:52 1966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Swafoto di Sungai Idanogawo. Dokpri

Cat: Ulu artinya Hulu sungai (Ulugawo berarti hulu sungai idanogawo).

Penggunaan nama sungai ini menjadi nama kecamatan bukannya tanpa alasan yang pasti. Beberapa alasan yang dilihat penulis menjadi latar belakang pemberian nama kecamatan ini adalah:

Sungai tersebut merupakan sungai besar.

Alasan yang pertama ini memang dalam kenyataannya sungguh sangat cepat diketahui. Keenam nama sungai yang telah disebut diatas memang merupakan sungai besar yang langsung bermuara ke laut, kecuali Sungai Oyo. Konon katanya sungai Oyo tidak sampai ke laut karena menurut mitos, sungai ini melanggar perjanjian perjalanan dengan Sungai Susua. Walaupun demikian dalam kenyataannya sungai ini sampai kelaut, namun tidak memiliki muara besar melainkan berupa rawa.

Sungai tersebut membentang sepanjang kecamatan tersebut atau merupakan hulu sungai tersebut.

Alasan kedua ini juga memang sungguh ada pada kenyataannya. Perjalanan sungai ini sungguh melewati pusat-pusat kecamatan tersebut dan melintasi sepanjang kecamatan tersebut. Khusus untuk penggunaan kata "Ulu" (hulu sungai) pada umumnya merupakan pemekaran dari kecamatan itu sendiri.

Sungai tersebut memiliki sejarah (baik yang berbentuk mitos dan kenyataan) yang menggambarkan daerah tersebut.

Alasan ketiga ini sungguh memang terjadi pada kenyataannya. Keenam nama sungai tersebut diatas memiliki sejarah tersendiri. Sebut saja contohnya Sungai Oyo dan Susua. 

Dalam mitos yang beredar, mereka ini hanyalah sungai kecil yang sebenarnya tidak kuat, namun dalam perjalanannya mereka sungguh membelah gunung dan daratan hingga sampai kelaut.

Selain mitos, dalam kenyataan juga keenam sungai ini kerap menelan korban. Sebut saja seperti Sungai Idanogawo yang adalah kampung halaman penulis. Sungai ini kerap kali mengamuk dan sampai menghancurkan satu desa. Seperti yang pernah terjadi, kapung Lawalawa Luo yang berada di sekitaran sungai tersebut ludes dan menghilangkan beberapa orang.

Menurut hemat penulis, setidaknya ketiga alasan diatas bisa menjadi alasan para pendahulu kecamatan di Pulau Nias ini memberi nama sungai itu menjadi nama kecamatan yang dipakai hingga saat ini.

Ya'ahowu!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun