Maka, ciri-ciri, tanda-tanda atau gejala-gejala terkait AIDS hanya bisa dikaitkan jika terdapat pada seseorang yang pernah atau sering melakukan perilaku seksual atau nonseksual yang berisiko tinggi atau sebagai faktor risiko (mode of transmission) penularan HIV/AIDS. Seperti pernah atau sering melakukan hubungan seksual penetrasi (vaginal atau anal) yang tidak aman yaitu di dalam atau di luar nikah dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom, dengan:
- Pengidap HIV/AIDS
- Seseorang yang tidak diketahui status HIV-nya
- Seseorang yang sering ganti-ganti pasangan, seperti pekerja seks komersial langsung atau cewek prostitusi online
Baca juga: Tidak Semua Gejala Penyakit yang Dikaitkan dengan HIV/AIDS Otomatis Terkait Langsung dengan Infeksi HIV/AIDS (Kompasiana, 14 Agustus 2024)
Bagi orang-orang yang sama sekali tidak pernah perilaku seksual atau nonseksual yang berisiko tinggi tertular HIV/AIDS, maka ciri-ciri, tanda-tanda atau gejala-gejala yang disebut terkait AIDS sama sekali tidak ada kaitannya dengan infeksi HIV.
Baca juga: Warga Pengidap HIV/AIDS di Kota Jogja Menyangkal karena Tidak Mengalami Ciri-ciri HIV/AIDS (Kompasiana, 15 Desember 2024)
Laman CDC (U.S. Centers for Disease Control and Prevention - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS) sebut: Kebanyakan orang mengalami gejala mirip flu dalam waktu 2 hingga 4 minggu setelah terinfeksi HIV. Gejala dapat berlangsung selama beberapa hari atau beberapa minggu.
Memiliki gejala-gejala ini saja tidak berarti Anda mengidap HIV. Penyakit lain dapat menyebabkan gejala serupa.
Beberapa orang tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Maka, satu-satunya cara untuk mengetahui apakah Anda tertular HIV atau tidak adalah dengan melakukan tes HIV yang baku.
Sudah terjadi penyangkalan terkait infeksi HIV dengan hasil tes positif tapi yang bersangkutan tidak mengalami ciri-ciri, tanda-tanda atau gejala-gejala terkait AIDS. Ini yang bikin celaka.
Maka, kepada dinas-dinas kesehatan dan wartawan di Tanah Air tolonglah memakai akal sehat agar tidak kebelinger secara telanjang mengaitkan ciri-ciri, tanda-tanda atau gejala-gejala terkait AIDS karena sangat mengganggu program penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia. <>
* Syaiful W Harahap adalah penulis buku: (1) PERS meliput AIDS, Pustaka Sinar Harapan dan The Ford Foundation, Jakarta, 2000; (2) Kapan Anda Harus Tes HIV?, LSM InfoKespro, Jakarta, 2002; (3) AIDS dan Kita, Mengasah Nurani, Menumbuhkan Empati, tim editor, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2014; (4) Menggugat Peran Media dalam Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia, YPTD, Jakarta, 2022. (Kontak via e-mail: syaifulwh@gmail.com).