Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyoal Penanggulangan HIV/AIDS di Kota Bekasi dengan Pemberian Kondom pada Pasangan Diskordan

19 September 2022   08:02 Diperbarui: 19 September 2022   08:03 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Fenomena Gunung Es pada epidemi HV/AIDS. (Foto: Dok Pribadi/Syaiful W. Harahap)

Gambar: Fenomena Gunung Es pada epidemi HV/AIDS. (Foto: Dok Pribadi/Syaiful W. Harahap)
Gambar: Fenomena Gunung Es pada epidemi HV/AIDS. (Foto: Dok Pribadi/Syaiful W. Harahap)

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati: "Tujuan pemberian kondom ini sebagai pencegahan penularan HIV/AIDS pada pasangan diskordan atau pasangan yang salah satunya positif HIV/AIDS." Dilanjutkan oleh Tanti, langkah tersebut dinilai dapat mengurangi risiko penyebaran HIV/AIDS hingga 95 persen

Celakanya Tanti tidak menjelaskan secara rinci dan media juga tidak mengulasnya, yaitu: risiko penyebaran HIV/AIDS kapan dan dari siapa ke siapa?

Matriks: Penanggulangan HIV/AIDS Kota Bekasi, pemberian kondom ke pasangan yang salah satu mengidap HIV/AIDS. (Foto: Dok Pribadi/Syaiful W. Harahap)
Matriks: Penanggulangan HIV/AIDS Kota Bekasi, pemberian kondom ke pasangan yang salah satu mengidap HIV/AIDS. (Foto: Dok Pribadi/Syaiful W. Harahap)

Panjelasan Tanti itu mengesankan dengan memberikan kondom kepada pasangan yang salah satu mengidap HIV/AIDS penyebaran HIV/AIDS secara umum berkurang 95 persen.

Hal itu ngawur karena pemberian kondom itu hanya kepada pasangan yang salah satu, suami atau istri, yang terdeteksi mengidap HIV/AIDS.

Padahal, ada pengidap HIV/AIDS yang tidak mempunyai pasangan yang juga mengidap HIV/AIDS yang tidak terdeteksi. Nah, mereka inilah yang justru jadi mata rantai penyebaran HIV/AIDS di Kota Bekasi khusunya dan di Indonesia umumnya karena epidemi HIV/AIDS tidak mengenal batas adminstrasi fisik antara daerah, bahkan antar negara.

Matriks: Tes HIV adalah program penanggulangan HIV/AIDS di hilir. (Sumber: Dok. Syaiful W. Harahap)
Matriks: Tes HIV adalah program penanggulangan HIV/AIDS di hilir. (Sumber: Dok. Syaiful W. Harahap)

Lagi pula pasangan yang terdeteksi HIV/AIDS itu ada di hilir, yaitu mereka yang sudan pernah atau sering melakukan perilaku seksual berisiko tinggi tertular HIV/AIDS. Perilaku-perilaku seksual berisiko tinggi tertular HIV/AIDS, yaitu:

(1). Laki-laki dewasa heteroseksual yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual penetrasi (seks vaginal, seks anal dan seks oral), di dalam nikah, dengan perempuan yang berganti-ganti yang tidak diketahui status HIV-nya dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom,

(2). Perempuan dewasa heteroseksual yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual penetrasi (seks vaginal, seks anal dan seks oral), di dalam nikah, dengan laki-laki yang berganti-ganti yang tidak diketahui status HIV-nya dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun