Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengapa Kasus HIV/AIDS Meningkat di Kabupaten Tasikmalaya

25 Agustus 2022   08:58 Diperbarui: 25 Agustus 2022   09:01 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang lokalisasi pelacuran sudah pindah ke media sosial yang membuat transaksi seks dengan cewek prostitusi online dilakukan melalui ponsel dengan eksukusi di sembarang waktu dan sembarang tempat. Maka, ini jadi pintu masuk HIV/AIDS yang tidak bisa dijangkau.

Empat perilaku seksual berisiko di atas jadi pintu masuk HIV/AIDS ke Kabupaten Tasikmalaya, maka untuk menghentikan kasus baru apakah Pemkab Tasikmalaya bisa menjangkau empat perilaku seksual berisiko itu?

Di bagian lain ada pernyataan ini: Dikatakan Sony (Pengelola Program KPA Kabupaten Tasikmalaya, Sony Syarip Hanani-pen.), komitmen untuk terus melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan kasus HIV AIDS terus digencarkan. Sehingga pada tahun 2030 nanti, Indonesia benar-benar akhir dari epidemi kasus HIV AIDS.

Pernyataan 'pada tahun 2030 nanti, Indonesia benar-benar akhir dari epidemi kasus HIV AIDS' hanyalah utopia [KBBI: sistem sosial politik yang sempurna yang hanya ada dalam bayangan (khayalan) dan sulit atau tidak mungkin diwujudkan dalam kenyataan] atau mimpi di siang bolong.

Baca juga: Mustahil Indonesia Bebas AIDS 2030 Tanpa Menutup Pintu Masuk HIV/AIDS

Pertanyaan untuk Sony, apakah pemerintah untuk menghentikan empat perilaku seksual berisiko di atas?

Tentu saja tidak bisa! Maka, Indonesia bebas HIV/AIDS 2030 hanya khayalan belaka. *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun