Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Pemain Piala Thomas Indonesia dalam Kondisi Antiklimaks Ketika Lawan India

16 Mei 2022   21:09 Diperbarui: 16 Mei 2022   21:12 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemenangan tim Piala Thomas Indonesia atas tim Piala Thomas China secara psikologis sudah merupakan final. Ini yang menjadi salah satu faktor yang membuat kondisi antiklimaks.

Dalam situasi seperti itu adalah hal yang tidak mustahil melakukan rotasi susunan pemain. Tunggal kedua dijadikan tunggal pertama sehingga daya juangnya akan lebih besar daripada dia ditempatkan pada posisi tunggal kedua setelah kedudukan 2-0 untuk lawan.

Secara empiris kelas tunggal kedua di bawah tunggal pertama sehingga terjadi kemerosotan psikologis karena tunggal pertama kalah. Nah, tunggal kedua tim tim Piala Thomas India menghadapi tunggal utama tim Piala Thomas Indonesia. Andaikan tunggal kedua tim Piala Thomas Indonesia kalahkan tunggal utama tim Piala Thomas India, di partai ketiga tunggal utama tim Piala Thomas Indonesia bisa mengalahkan tunggal kedua tim tim Piala Thomas India.

Pada final Piala Thomas tahun 1984 di Kuala Lumpur, misalnya, pemain tunggal utama dan kedua tim Piala Thomas Indonesia, yaitu Liem Swie King ditekuk Luan Jin, dan Icuk Sugiarto ditumbangkan Yang Yang.

China justru menempatkan salah satu pemain utama mereka, Han Jian, sebagai tunggal ketiga karena China memperkirakan kedudukan 2-2 karena pasangan ganda putra kala itu kuat yaitu Christian Hadinata/Hadi Bowo dan Liem Swie King/Kartono.

Memang prediksi China benar. Menang dua tunggal utama, tapi keok di dua ganda. Namun, ada Hastomo Arbi pemain yang tidak diunggulkan sebagai tunggal ketiga. Sejarah akhirnya mencatat Hastomo jadi penyelamat tim Piala Thomas Indonesia dengan mengalahkan pemain kuat China, Han Jian. Padahal, di dua pertandingan sebelumnya Hastomo selalu dikalahkan Han Jian. Hastomo Arbi mendapat sambutan hangat dielu-elukan dengan julukan 'Hanoman.'

Pengalaman pahit pada Piala Thomas 2022 bisa jadi pelajaran berharga untuk memajukan dunia bulutangkis nasional. *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun