Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jawa Timur di Puncak Epidemi HIV/AIDS dan Runner Up Pandemi Corona

29 Mei 2020   07:31 Diperbarui: 29 Mei 2020   07:32 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penutupan tempat-tempat pelacuran terbuka itu jadi bumerang karena muncul praktek-praktek pelacuran daring (online) yang memanfaatkan media sosial (medsos). Polda Jatim sudah beberapa kali membongkar prostitusi online di Surabaya yang disebut-sebut melibatkan 'artis' dan foto model. 

Jika dilihat dari aspek kesehatan masyarakat kegiatan pelacuran yang dilokalisir merupakan salah satu cara memutus mata rantai penyebaran 'penyakit kelamin' yang dikenal sebagai IMS (infeksi menular seksual yaitu: kencing nanah (gonore), raja singa (sifilis) klamidia, trikomoniasis, virus hepatitis B, virus kanker serviks, dll.) juga HIV/AIDS dari PSK ke masyarakat dan sebaliknya.

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Penyebaran IMS dan HIV/AIDS diputus dengan program intervensi yang memaksa setiap laki-laki yang melakukan hubungan seksual dengan PSK memakai kondom. Celakanya, karena sejak reformasi muncul gerakan moral yang menggebu-gebu menutup lokres sehingga aspek-aspek kesehatan masyarakat diabaikan. Dengan menutup lokres tidak otomatis menghentikan praktik pelacuran karena belakangan muncul prostitusi online. Lokres pindah ke media sosial.

Penularan HIV/AIDS di Masyarakat Jadi 'Bom Waktu' Ledakan AIDS

Laporan Ditjen P2P, Kemenkes RI, tanggal 17/2-2020 menunjukkan jumlah ibu rumah tangga yang mengidap AIDS sejak tahun 1987 sd. 31 Desember 2019 sebanyak 17.522. Mereka ini tertular dari suami yang jadi pelanggan PSK. Survei Kemenkes terakhir tahun 2012 menunjukkan 6,7 juta laki-laki jadi pelanggan PSK. Celakanya, 4,9 juta dari laki-laki ini beristri (bali.antaranews.com, 9/4-2013).

Yang juga menyesatkan dan membuat banyak laki-laki tertular IMS dan HIV/AIDS atau dua-duanya sekaligus adalah ada anggapan risiko tertular IMS dan HIV/AIDS hanya melalui hubungan seksual dengan PSK di lokres atau lokalisasi. Padahal, PSK dikenal ada dua macam, yaitu:

(1). PSK langsung yaitu PSK yang kasat mata yaitu PSK yang ada di lokres, lokalisasi, lokasi atau tempat pelacuran terbuka, dan

(2). PSK tidak langsung yaitu PSK yang tidak kasat mata yaitu PSK yang menyaru sebagai cewek pemijat, cewek kafe, cewek pub, cewek disko, anak sekolah, ayam kampus, cewek gratifikasi seks (sebagai imbalan untuk rekan bisnis atau pemegang kekuasaan), PSK high class, 'artis' dan model prostitusi online, PSK online, dll.

Dok Pribadi
Dok Pribadi

PSK langsung dan PSK tidak langsung adalah orang-orang yang berisiko tinggi tertular dan menularkan IMS dan HIV/AIDS atau dua-duanya sekaligus melalui hubungan seksual, karena mereka sering melakukan hubungan seksual dengan laki-laki yang berganti-ganti yang tidak memakai kondom.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun