Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Penuhi Gizi dan Dukung Ibu Hadapi Kehamilan Risiko Tinggi

19 September 2019   14:38 Diperbarui: 19 September 2019   14:45 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa Menyusui
Karena di Indonesia masih banyak faktor yang menyebabkan terjadi kehamilan berisiko tinggi, maka adalah langkah yang arif dan bijaksana jika sebelum kehamilan dan di masa kehamilan ibu hamil dianjurkan rutin mengontrol kondisi kandungan. Jika ada risiko tenaga medis akan memberikan saran, misalnya nutrisi yang dibutuhkan atau nutrisi tambahan jika diperlukan.

[Baca juga: Selamatkan Anak-anak dari Stunting untuk Masa Depan Bangsa]

Arif Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia, mengatakan "Bicara Gizi" merupakan forum diskusi rutin yang merupakan bagian dari komitmen Danone Indonesia untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya nutrisi pada tahapan-tahapan penting kehidupan. "Pada Bicara Gizi kali ini, Danone bekerja sama dengan para ahli di bidang kandungan dan psikologi menyoroti isu kehamilan berisiko tinggi sekaligus langkah terbaik untuk menanganinya," kata Arif ketika membuka dikusi.

Salah satu langkah untuk menangani kehamilan berisiko tinggi adalah dengan memenuhi kebutuhan nutrisi makro dan mikro yang bervariasi di tiap tahapan mulai dari prakehamilan, trimester 1, 2, dan 3, serta di masa menyusui. "Ibu perlu memastikan asupan makanan mereka mengandung zat-zat gizi penting seperti protein, karbohidrat, lemak, kalsium, zat besi, vitamin A, vitamin D, vitamin B12, asam folat, dan iodine," kata dr Ali mengingatkan.

Suasana 'Bicara Gizi -- Menghadapi Kehamilan Risiko Tinggi' di HeArt Space, Kuningan City Mall, Jakarta Selatan, 17/9-2019. Putu Andani, MPsi (kiri) dan Dr dr Ali Sungkar SpOG(K) (tengah). (Kompasiana/Syaiful W. Harahap)
Suasana 'Bicara Gizi -- Menghadapi Kehamilan Risiko Tinggi' di HeArt Space, Kuningan City Mall, Jakarta Selatan, 17/9-2019. Putu Andani, MPsi (kiri) dan Dr dr Ali Sungkar SpOG(K) (tengah). (Kompasiana/Syaiful W. Harahap)
Menurut dr Ali, hanya dengan menjaga asupan nutrisi yang baik kondisi kehamilan resiko tinggi, seperti pre-eklampsia, bisa dicegah. Ibu hamil dengan resiko pre-eklampsia (sindrom dengan gejala darah tinggi) harus memilih makanan dengan bijak, misalnya menghindari makanan dengan garam yang tinggi. 

Makanan dengan kadar garam yang tinggi bisa meningkatkan tekanan darah. Pilihan yang bijak adalah banyak memakan makanan yang mengandung antioksidan, seperti buah dan sayuran yang tinggi vitamin. Memakan makanan yang mengandung protein. Ini berguna sebagai zat pembangun untuk pertumbuhan dan perkembangan organ-organ dan sel-sel tubuh Si Kecil.

Menjaga makanan bisa mencegah resiko komplikasi pada proses kelahiran. Asupan nutrisi yang baik pada masa kehamilan akan bermanfaat bagi Si Kecil pada jangka panjang, misalnya menurunkan risiko sejumlah penyakit kronis di masa dewasa Si Kecil kelak seperti hipertensi, diabetes, penyakit jantung dan berbagai penyakit lain.

Pemenuhan nutrisi pada tahap awal kehidupan dan pemenuhan nutrisi sehat selama 1000 HPK yaitu sejak dari kandungan sampai tahun ke-2 akan berdampak seumur hidup. Inilah yang jadi komitmen Nutricia dan Sarihusada memproduksi minuman dan makanan untuk memastikan tingkat tingkat kehidupan yang lebih baik untuk generasi sekarang dan yang akan datang.  Nutricia dan Sarihusada merupakan bagian dari Danone yang beroperasi di 160 negara dengan 100.000 karyawan untuk memproduksi minuman dan makanan untuk kesehatan sebanyak mungkin warga Dunia.

Perhatian Suami
Dari aspek psikologi kehamilan risiko tinggi perlu mendapat dukungan dari orang-orang di sekitar si ibu, seperti suami dan keluarga. "Dalam kondisi hamil normal saja, ibu sudah dihadapkan dengan berbagai tantangan dan perubahan psikologis seperti tingkat stress yang lebih tinggi," ujar Putu Andani, MPsi, psikolog dari "Tiga Generasi".

Maka, kehamilan berisiko tinggi tentu melipatgandakan tingkat stress si ibu. Ini bisa berdampak negatif pada diri si ibu dan janin. Untuk mencegah dampak buruk akibat kehamilan risiko tinggi dibutuhkan cara penanggulangan stress. Diperlukan cara yang tepat melalui dukungan support system untuk membantu si ibu mengelola tekanan secara sehat. "Mulai dari diri ibu sendiri, suami, serta keluarga dan teman dekat," kata Putu.

Si Ibu diharapkan memulai dari dirinya sendiri dengan mengenali masalah-masalah yang bisa dikendalikan sendiri dan masalah apa yang tidak bisa dikendalikan sendiri oleh Si Ibu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun