Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Bali Tolak Usul Wisata Halal ala Sandiaga

26 Februari 2019   13:19 Diperbarui: 27 Februari 2019   10:10 2134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Wisatawan mancanegara di Pantai Kuta, Badung, Bali, (Sumber: kompas.com/roderick adrian mozes).

Padahal, Wisman dari Eropa Barat, Australia dan Amerika memanfaatkan Pantai Kuta untuk berjemur, kalau boleh bugil, tapi mereka tetap memakai pakaian ala kadarnya yaitu kutang dan cawat.

Begitu juga dengan 10 DTW baru yang dikembangkan pemerintah, ada kekhawatiran akan diatur dengan perda moral yang ujung-ujungnya mematikan DTW yang baru mulai mekar itu.

[Baca juga: Wisata Danau Toba, Semoga Tidak (Pernah) Diatur dengan Perda Bermuatan Moral]

"Aduh, Pak, kami hanya mengandalkan wisatawan nusantara (Wisnus-pen.)," keluh seorang perajin barang-barang souvenir di dekat sebuah mal di Kota Mataram. Kegiatan di kota itu sepi di malam hari karena wisman memilih menghabiskan liburan di Senggigi, pantai arah utara Kota Mataram.

Di Senggigi suasana persis seperti di Pantai Kuta. Mengapa Wisman memilih langsung ke Senggigi setelah menyebarang dengan feri dari Padang Bai (Bali) ke Pelabuhan Lembar (Lombok) dan dari Bandara Lombok?

Rupanya, di Kota Mataram dengan julukan "Kota Seribu Masjid" ada aturan yang melarang Wisman hanya pakai cawat dan kutang di tempat umum.

Maka, mereka memilih Senggigi. Akibatnya, ternyata friksi sosial karena daerah itu dikuasai kalangan tertentu sehingga perajin lokal kelabakan.

Celakanya, isu agama pun dipakai al. dengan melarang pendirian tempat ibadah di Senggigi. *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun