Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jatim Peringkat Pertama AIDS, Strategi Penanggulangan di Hilir

26 Oktober 2018   09:01 Diperbarui: 26 Oktober 2018   09:12 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Intervensi hanya bisa dijalankan kalau praktek PSK dilokalisir. Celakanya, tempat pelacuran di Jatim sudah ditutup sehingga transaksi seks berisiko terjadi di sembarang tempat dan sembarang waktu.

Strategi kedua: mempercepat temuan dini untuk segera mendapatkan pengobatan antiretroviral (ARV) sehingga penularan bisa terkendali.

Temuan dini yaitu tes HIV adalah langkah di hilir. Warga dibiarkan tertular HIV di hulu, al. melalui seks tanpa kondom dengan PSK, baru kemudian dilakukan tes HIV.

Dok Pribadi
Dok Pribadi
[Baca juga: Tes HIV Adalah Penanggulangan di Hilir sebagai Pembiaran Penduduk Tertular HIV]

Sedangkan pengobatan dengan obat antiretroviral (ARV) dilakukan terhadap warga yang terdeteksi mengidap HIV/AIDS setelah CD4 di bawah 350. Ini menurunkan risiko pengidap HIV/AIDS yang meminum obat ARV untuk menularkan HIV ke orang lain.

Yang jadi persoalan besar adalah: warga pengidap HIV/AIDS yang tidak terdeteksi. Mereka jadi mata rantai penyebaran HIV di masyarakat, terutama melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah, tanpa mereka sadari karena tidak ada tanda-tanda AIDS pada fisik dan keluhan kesehatan.

Itu artinya terjadi penyebaran HIV di masyarakat secara diam-diam yang merupakan 'bom waktu' yang kelak bermuara pada 'ledakan AIDS'. *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun