*Setiap tahun 50.000 penduduk Indonesia meninggal karena polusi udara Â
Ketika kita mendengar polusi udara ada kesan hal itu kondisi di luar rumah (ruangan). Ternyata tidak. Menurut WHO (Badan Kesehatan Sedunia) polusi udara terjadi di luar di dalam ruangan (dw.com, 2/5-2018).
Hasil studi WHO di 4.300 kota di 108 negara tentang kualias udara di luar dan di dalam rungan menunjukkan polusi udara terbuka diperkirakan menyebabkan 4,2 juta kematian pada tahun 2016.Â
Sedangkan 3,8 juta diperkirakan meninggal selama periode waktu yang sama karena polusi udara rumah tangga yang disebabkan oleh memasak dengan bahan bakar polutan seperti arang.
Itulah sebabnya 90 persen kematian karena kualitas udara yang buruk terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah terutama di Asia dan Afrika.
Laporan bloomberg.com, seperti dikutip detiknews (27/9-2015) mempublikasikan hasil penelitian tentang polusi udara yang semakin berdampak pada kesehatan manusia.Â
Dalam publikasi itu disebut bahwa polusi udara di Indonesia menempati posisi 8 paling mematikan di dunia dengan angka kematian rata-rata 50 ribu jiwa tiap tahun.
"Polusi udara mengancam kita semua, tetapi orang-orang termiskin dan paling terpinggirkan menanggung beban yang paling berat," kata kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dikutip oleh dw.com.
Sedangkan "VOA Indonesia" mengutip pernyataan WHO menyebutkan 9 dari 10 orang di Bumi menghirup udara kotor. Itu artinya 90 persen penduduk Bumi menghirup udara yang kotor untuk mendapatkan oksigen yang dibutuhkan tubuh.
Jangan kaget karena polusi di dalam runagan ternyata merupakan masalah besar tapi kurang disadari (VOA Indoensia, 2/5-2018). Disebutkan bahwa udara kotor, baik di dalam maupun di luar ruangan, yang mengandung racun menyebabkan stroke, penyakit jantung, kanker paru-paru dan penyakit pernapasan kronis seperti asma.
Celakanya, sebagian orang mengaitkan polusi dengan sumber-sumber di luar ruangan, seperti asap pabrik dan mobil. Tapi, laporan WHO menyebutkan bahwa polusi dalam ruangan menyebabkan hampir 4 juta kematian setahun.