Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Makanan Bergizi, Bukan "4 Sehat 5 Sempurna" tapi Makanan dengan "Gizi Seimbang"

21 Februari 2018   10:43 Diperbarui: 21 Februari 2018   12:46 5657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama ini untuk mendorong kecukupan gizi masyarakat dipakai semboyan nasional yaitu "3 Sehat 5 Sempurna" yakni: nasi, lauk pauk, sayuran dan buah serta susu agar sempurna. Semboyan ini jadi orasi pejabat dalam berbagai kesempatan, tapi fakta menunjukkan kekurangan gizi tetap tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN.

Semboyan ini sudah usang pada 'zaman now' karena sangat tidak bersahabat dengan kesehatan terkait dengan gizi. Misalnya, jika belum minum susu dianggap makanan belum sempurna. Celakanya, banyak orang yang bermasalah dengan susu. Dalam bahasa Dr Tirta Prawita Sari, MSc, SpGK, dokter spesialis gizi klinik, anggota Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI), semboyan itu menafikan makanan lain di luar 4 sehat. "Kalau belum minum susu dianggap belum makan," kata Dr Tirta pada acara Talk Show: Health & Nutrition Bloggers Discussion yang diselenggarakan oleh Nutrisi untuk Bangsa (NuB), Sarihusada, di Hotel Santika, TMII, Jakarta Timur, 20/2-2018.

Tiga pembicara pada acara Talk Show: Health & Nutrition Bloggers Discussion, Nutrisi untuk Bangsa (NuB), Sarihusada, di Hotel Santika, TMII, Jakarta Timur, 20/2-2018. (ki-ka): Dr. Tirta Prawita Sari, MSc, SpGK; Prof Dr Endang L. Achadi, MPH, DrPH; dan DR Dr Yustina Anie Indriastuti, MSc, Sp.GK (Foto: Fika/Alumni Danone Blogger Academy/DBA Angkatan I)
Tiga pembicara pada acara Talk Show: Health & Nutrition Bloggers Discussion, Nutrisi untuk Bangsa (NuB), Sarihusada, di Hotel Santika, TMII, Jakarta Timur, 20/2-2018. (ki-ka): Dr. Tirta Prawita Sari, MSc, SpGK; Prof Dr Endang L. Achadi, MPH, DrPH; dan DR Dr Yustina Anie Indriastuti, MSc, Sp.GK (Foto: Fika/Alumni Danone Blogger Academy/DBA Angkatan I)
Pada "4 Sehat 5 Sempurna" tidak ada keanekaragaman jenis makanan karena lebih ditekankan pada nasi. Ini yang membuat semboyan itu usang, "Kalau masih ada dalam pikiran, mulai sekarang silakan di-unistall (dibuang-pen,)," ujar Dr Tirta. Lagi pula 'kan kasihan orang-orang yang tidak bisa minum susu dianggap belum makan yang sempurna, padahal ada makanan pengganti susu.

Gizi Seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman makanan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal untuk mencegah gizi kurang dan gizi lebih (Kemenkes RI, 2014).

dokumen pribadi
dokumen pribadi
Dr Tirta membeberkan perbedaan antara makanan 'gizi seimbang' dan '4 sehat 5 sempurna', yaitu: pada 'gizi seimbang' ada nilai plus yakni keanekaragaman makanan dalam jumlah dan proporsi tertentu serta upaya menjaga status gizi normal serta air dan aktivitas fisik. Sedangkan pada '4 sehat 5 sempurna' hanya menekakan pada pada jenis, (nasi, lauk pauk, sayuran, buah dan susu).

Lalu, apa pula yang dimaksud dengan 'gizi seimbang'?

'Gizi seimbang' adalah makanan keluarga sehari-hari yang memenuhi kebutuhan tubuh, yaitu: (a) cukup secara kuantitas dan kualitas, (b) mengandung berbagai zat gizi (energi protein, vitamin, dan mineral) yang diperlukan tubuh, dan (c) menjaga kesehatan, melakukan aktivitas, dan fungsi kehidupan sehari-hari bagi semua kelompok umur. Disebut sebagai 4 piliar utama dalam menu 'gizi seimbang' yaitu (1) membatasi asupan gula, garam dan minyak, (2) mencuci tangan, (3) aktivitas fisik, dan (4) memonitor berat badan.

dokumen pribadi
dokumen pribadi
Susunan menu makanan diperlukan untuk mencapai 'gizi seimbang', seperti makanan sumber energi, zat pembangun, zat pengatur, dan menjaga metabolisme (Lihat Gambar 1). Yang perlu diperhatian adalah mengurangi pemakaian gula, garam dan dan minyak.

Tentu saja sajian makanan gizi seimbang tidak terlepas dari takaran yang dibutuhkan tubuh. Sebagai gambaran bisa dibuat 'piring makanan' yang dibagi dalam empat porsi untuk mendukung kecukupan gizi. Jumlah zat gizi yang dibutuhkan tubuh bervariasi sesuai dengan kelompok umur dan status gizi.

Porsi-porsi makanan dalam 'piring makanan' ini bisa saja ada di benak atau pikiran. Pembagian dalam 'piring makan' merupakan porsi makanan yang dibutuhka tubuh. Memang, yang lebih baik kalau ditakar tapi ini akan menghadapi berbagai kendala (Lihat Gambar 2).

dokumen pribadi
dokumen pribadi
Kecukupan gizi yang dibutuhkan tubuh dan aktivitas fisik menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari untuk mendukung kesehatan yang berkelanjutan. *

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun