Gunungsitoli - Fellis Kurniawati Waruwu (18) bersyukur kesehatannya telah pulih berkat JKN-KIS. Tiga bulan sudah, Fellis berjuang melawan rasa sakit yang dideritanya karena penyakit appendicitis. Awalnya acap kali rasa sakit datang, Fellis tidak menghiraukannya karena sebagai anak pertama ia harus membantu ibunya bekerja di ladang demi membantu pendidikan ketiga adiknya yang sedang duduk di bangku sekolah.
Ketika dirinya sakit, perempuan yang akrab disapa Fellis ini mengaku bahwa dirinya sangat terbantu dengan adanya Program JKN-KIS.
"Sebelum ada program ini, kami mengalami kesulitan untuk mengakses layanan kesehatan. Wajar saja, karena bapak  tukang bangunan yang upahnya tidak besar dan hanya cukup memenuhi kebutuhan dapur. Ditambah lagi, pekerjaan bapak sifatnya musiman tergantung dari ada atau tidaknya pembangunan. Karena itulah ibu dan saya juga turut membantu bapak dalam bekerja. Namun harus diakui, kami tidak memiliki dana untuk mengakses pelayanan kesehatan jika suatu waktu mengalami sakit. Karena itulah dengan adanya JKN-KIS ini manfaatnya sangat kami rasakan," tuturnya kepada tim Jamkesnews, Senin (30/09).
Lebih lanjut Fellis menyampaikan, bahwa terdaftar sebagai peserta JKN-KIS tidak menjadi alasan bagi pemberi layanan kesehatan membeda-bedakan pasien yang berobat.
"Sebelum dirujuk ke RSUD Gunungsitoli, saya berobat ke Puskesmas Gunungsitoli Hilina'a. Tidak ada kendala selama saya berobat di Puskesmas, semua dilayani dengan cepat dan baik. Saya diperiksa oleh dokter, dan harus dirujuk ke rumah sakit karena menurutnya harus mendapatkan tindakan operasi. Di hari yang sama, saya langsung ke RSUD Gunungsitoli untuk berobat. Tidak butuh waktu yang lama, saya segera ditangani oleh tim medis dan dilakukan serangkaian pemeriksaan. Selang dua hari, dokter melakukukan tindakan operasi usus buntu yang selama ini telah membuat saya merasakan sakit yang hebat," ungkapnya.
Fellis mengaku ini merupakan pengobatan kedua yang ia dapatkan menggunakan KIS setelah penyakit tifus menyerang, sehingga bersyukur dan rasa bahagianya atas kehadiran  program ini terus bertambah. Fellis berharap program ini dapat berjalan semakin baik demi membantu seluruh masyarakat Indonesia.
"Bagaimana tidak, hingga detik ini tidak ada biaya yang ditagihkan oleh pihak rumah sakit kepada kami, semua telah ditanggung oleh Program JKN-KIS sesuai prosedur. Semua ini berkat gotong royong peserta JKN-KIS. Semoga program ini dapat terus berjalan di Indonesia dan terus membantu masyarakat yang sedang sakit," harapnya. (hf/ty)