Mohon tunggu...
INE ERNA ANDRIANA
INE ERNA ANDRIANA Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hallo Semuanya Selamat Datang, Terima Kasih Telah Bergabung profil Kami

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nilai dan Peran Guru Penggerak Merupakan Dasar untuk Mencapai Visi Guru Penggerak sebagai Agen Transformasi

15 November 2021   20:34 Diperbarui: 15 November 2021   20:36 1249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Nilai dan peran guru penggerak merupakan dasar pijakan untuk mencapai visi guru penggerak. Visi itu sendiri merupakan gambaran mimpi yang ingin dicapai secara keseluruhan. Visi merupakan kalimat yang tidak mudah diwujudkan, perlunya adanya upaya yang konsisten dan perubahan yang mendasar. Visi saya sebagai guru penggerak adalah "Unggul dan Kompeten dalam Mewujudkan Merdeka Belajar untuk melahirkan Profil Pelajar Pancasila". Guru penggerak tentunya harus menginternalisasi nilai-nilai dan peran guru penggerak dalam dirinya sehingga mampu mewujudkan merdeka belajar.

Peran guru penggerak adalah menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif, dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila di tingkat TK, SD, SMP, maupun SMA/K.

Nilai-nilai Guru Penggerak yang harus terinternalisasi ke dalam jiwa guru adalah 1) mandiri, artinya guru melakukan sesuatu atas kesadaran sendiri tanpa perintah atasan atau pemangku kebijakan; 2) reflektif, artinya memikirkan ulang, memutar ulang kejadian yang sudah lalu karena pengalaman adalah guru yang terbaik jika diikuti dengan refleksi; 3) kolaboratif, artinya sekarang bukan zamannya mengedepankan persaingan, lebih baik saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yaitu melahirkan profil pelajar pancasila; 4) Inovatif, artinya harus selalu melakukan perubahan sesuai kodrat alam dan kodrat zaman, tanpa adanya inovasi kita akan tertinggal karena banyak hal yang berubah dengan cepat; 5) Berpihak pada murid, artinya sebagai guru harus berempati, memahami kebutuhan murid, memahami apa kebutuhan murid-murid kita.

Peran guru penggerak adalah 1) menjadi pemimpin pembelajaran, yaitu mendorong wellbeing kondisi pembelajaan siswa; 2) menggerakkan komunitas praktisi, artinya guru harus mampu menggerakkan komunitas seperti MGMP kearah yang lebih maju; 3) menjadi coach bagi guru lain, artinya guru penggerak harus mampu menjadi suri tauladan bagi guru lain; 4) mendorong kolaborasi antarguru, artinya ia mampu bekerjasama dengan rekan sejawat, tidak bersaing; 5) mewujudkan kepemimpinan murid, artinya guru penggerak mampu membangun sikap kepemimpinan dalam diri siswa agar menjadi siswa yang bertanggung jawab serta dapat mengembangkan potensinya sebagai seorang pribadi.

Upaya mewujudkan visi guru penggerak adalah dengan menerapkan paradigma dan pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA). Inkuiri apresiatif adalah sebuah pendekatan kolaboratif untuk mengetahui kondisi suatu organisasi atau komunitas dalam mengembangkan perilaku suatu organisasi melalui pengajuan pertanyaan yang tersusun dalam tahapan BAGJA dan dijalankan dalam suasana yang positif dan apresiatif. Lima tahapan utama yang dijalankan dalam akronim BAGJA tersebut adalah Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana, Atur Eksekusi.

Visi guru penggerak sangat erat kaitannya dengan filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara, nilai-nilai dan peran guru penggerak, serta paradigma dan pendekatan IA dengan tahapan BAGJA. Guru diharapkan mampu mengimplementasikan nilai-nilai dan peran guru penggerak dalam menerapkan merdeka belajar sehingga mampu menuntun anak sesuai kodrat alam dan zamannya untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya sebagai manusia maupun anggota masyarakat dalam memperbaiki laku anak sehingga terwujud Profil Pelajar Pancasila. Untuk mewujudkan visi tersebut, tentunya diperlukan peran pemangku kepentingan baik intern maupun ekstern secara maksimal melalui pemetaan kekuatan/potensi dan nilai-nilai positif yang dimiliki sekolah.

Strategi yang saya lakukan dalam rangka mewujudkan visi adalah memetakan kekuatan dan nilai-nilai positif kemudian berkolaborasi dengan semua pemangku kepentingan yang terlibat dengan membuat perencanaan, melakukan pengawasan saat pelaksanaan, melakukan evaluasi dan refleksi, serta merencanakan program tindak lanjut, dan membuat laporan kegiatan.

Simpulannya bahwa visi guru penggerak sangat terkait dengan filosofi pemikiran KHD, nilai-nilai dan peran guru penggerak, serta paradigma dan pendekatan Inkuiri Apresiatif dalam mewujudkan merdeka belajar dan Profil Pelajar Pancasila.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun