Mohon tunggu...
Indriani Suhadi
Indriani Suhadi Mohon Tunggu... Mahasiswa

Nama : Indriani Suhadi NIM : 43222010173 Ekonomi dan Bisnis//Akuntansi 2022 Universitas Mercu Buana Yang kini menyukai menulis dalam webdigital

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dua Rasa Satu Wadah-Part 1

9 Juli 2025   04:05 Diperbarui: 10 Juli 2025   09:39 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suara kumandang azan sudah berhenti sejak lima menit lalu, masih menyisakan beberapa pria yang kekuar dari rumahnya masing-masing untuk menunaikan ibadah pagi ini, sebagian terdapat anak kecil yang masih mencoba membukakan matanya di kala hembusan sejuk menerpa wajah mungilnya. Serta sebagian kakek yang bersemangat menuju masjid Fattahillah. 

10 menit berlalu, kini suara microphone itu mulai terdengar beberapa obrolan, yang menandakan bahwa iqomah akan segera dikumandangkan. Dan aku? Aku masih tetap di atas balkon menatap langit kosong, hanya ada bulan sabit seorang. Aku bergegas menuju kamarku yang tak jauh dari balkon dan segera aku hamparkan kembali sejadah yang sudah dua jam lalu aku lipat selepas qiamullail. 

Sudah sejak tiga puluh menit yang lalu aku masih di dalam kamarku menatap layar ponsel yang selalu menemaniku dikala bosanku menghampiri. Bahkan aku sampai taksadar bahwa jam dinding dikamarku sudah menunjukan pukul 6.15 menit. Dan aku masih bersantai ria dikala hari ini adalah hari pertama aku memiliki agenda "kerja kelompok" padahal kami sudah mahasiswa? Tapi "kerja kelompok" itu masih ada ya?. Kami memiliki janji di jam 8.00 dengan jarak rumahku dan kampus berkisar 35 menit jika tidak ada macet dan mungkin hampir 1 jam jika ada macet. 

Tenang. Memang tidak seperti cerita kebanyakan, yanh tiba-tiba dipanggil untuk sarapan atau hal lainnya, karena mamahku pasti tengah melakukan pekerjaan rumah yang ia senangi, melihat tanaman dan mengobrol dengan tetangga sebelah sembari berbelanja di toko klontong Pak Andes-Toko Klontong yang paling tersohor di komplek Green Garden Jakarta Selatan, sedikit bercerita, dikataan tersohor karena pemilik Toko Klontongan itu menawarkan banyak berbelanjaan yang cukup lengkap dengan harga yang sangat terjangkau,n bahkan jika kamu anak rantau/kost aku pastikan kamu akan merasakan kenikmatan yang tiada tara ketimbang kamu membeli makanan yang sekali makan. 

6.20 aku bergegas melepaskan mukena yang masih kupakai dan aku turun ke bawah untuk membuat bekal atau sarapan ala ala. Kini ruangan keluarga terasa sepi hanya ada suara tv yang menampilkan acara kajian, di lain tempat terdengar pula suara samar-samar dari belakang dapur, suara percikan air yang dilakukan oleh Ayahku untuk menyirami tanaman belakang. Aku sudah terbiasa dengan hal ini, setidaknya di rumah yang bisa dikatakan cukup untuk satu keluarga penuh ini, adalah rumah impianku sejak kecil, saling berkumpul di kota orang, dan bercanda tawa dengan bahagia. 

Selepas aku mempersiapkan semuanya, aku langsing berjalan ke lantai dua dan menuju kamar Gafi untuk membangunkannya bahwa dia akan ada shift siang. 

^>^

Aku memparkirkan motor beatku di sebrang Cotti-cafe yang baru saja dibangun tak jauh dari kampusku. Dan aku keluarkan ponselku untuk mengabari kawananku yang telah sampai terlebih dahulu. 

Lantai 3 dengan pemandangan kampus yang sejajar. Tidak indah dan tidak buruk juga, setidaknya masih bisa melihat hirup pikuk jalanan dekat kampus ini. 

"Kenalan kakak Gue bakalan gabung di sini buat bahas tugas penelitian kita, boleh ga?" Tanya Azkear menatap satu satu dari kami semua. 

"Ganteng ga? Kalau kagak ga boleh deh, Kir" celetuk Riani menoleh ke arahku dan Fatmah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun