Ada kalanya aku lelah.
Hiruk pikuk saling mengutuk,
mengaduk telaga jiwa merutuk.
Ronggeng, pesinden, peragawan, dan badut,
menyergah penikmat gemerlap panggung semusim.
Sorak sorai membahana,
tak tahunya awal nestapa para pemuja.
Sudahilah itu,
Tengoklah hati nuranimu.
Sekali ini, dengarkan pintaku.
Ingatlah yang hakiki,
Sang Sejati Yang Maha Peduli.
Tinggallah sejenak bersamaku,
Diam, dan rasakan sentuhan-Nya.
Bersamaku, heningmu.
:: Indria Salim ::
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!