Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

[BeCaK] Cinta Semiliar, Alamak!

13 September 2018   14:39 Diperbarui: 15 September 2018   15:53 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dolar Amerika |Foto: pixabay[dot]com/id


Jatuh cinta itu semiliar rasanya. Nonton bioskop, makannya di restoran sejuta rasa. Beli minuman, seratus ribu sensasinya. Naik motor berboncengan, bensinnya seribu kali lebih mahal dari biasanya. Tersebab, rute boncengannya dari Anyer sampai Panarukan. Pulang-pulang ke rumah masing-masing, dimarahi enyak dan babe, puyeng setengah miliar takutnya. Hadeuh, kepriben kiye. Katanya jodoh jangan dicari, tapi ada yang datang -- eh baru jalan seratus tiga puluh dua hari pacaran sama doski, getaran cemburunya luar biase. Setiap ada yang menyapa Doski, Mike bawaannya tremor melulu.

Doski biasa aje tongkrongannye, tapi kantungnya tebel, Bo'. Satu lembar sejuta nilainya, mudah belanjainnya. Doski memang pemurah, tapi puyenglah kalau semua cewek cakep dikasih hadiah mahal-mahal karena mereka punya senyum seribu dolar, senyum yang bikin doski obral dolar buat traktir itu cewek-cewek. Gimana ini enaknya? Diputusin, lagi asik-asiknya. Diterusin, nggak kuku. Kalau sampai patah hati, nggak kebayang biaya ke rumah sakit buat nyambung hati yang patah, pasti ratusan juta ludes buat operasinye.

Pusiiiiing tujuh ribu keliling. Putus-lanjut, putus-lanjut. Putus ...

*
"Mike, Mike, bangun! Noh, ada yang nyamperin." Si Nyak mulai nyap nyap, padahal dalam hatinya kasih restu.

Mike terloncat dari tempat tidurnya yang super empuk. Maklum kasurnya spring bed tahan gempa, baru beli. Itu bolehnya juga hadiah seharga tiga puluh ribu dolar dari Doski.

"Mike, Abang mau ngajak ke bioskop. Buruan, atau Abang ngajak Si Mimin," doski mengancam halus. Lagaknya seperti kasih peringatan 10 detik.

Mike menghela napas, panjang, tanpa suara. Di matanya, terbayang gambar Si Gondrong Presiden Amerika George Washington dengan tulisan di lembarannya, "In God We Trust". Mana ada uang bergambar Si Gondrong kalau bukan Dolarnya Paman Sam.

'Aih, dolar lagi naik. Tak kan ikhlas bila Dolar yang gue kejar sampai lepas' Mike mengingatkan misi perjuangannya yang lebih penting dari tugas negara.

"Mau, tungguin Mike, Abang!" Suara Mike mendadak semanis madu sejuta liter.

*** T.a.m.a.t ***

Catatan: Mike bukan nama sebenarnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun