Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

11Kompasianer Menulis Tentang Kompasianival 2016

10 Oktober 2016   18:07 Diperbarui: 10 Oktober 2016   23:33 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oleh-oleh |Sumber: pinterest.com

Liputan 5: Terpana Para Inspirator Berbagi di Kompasianal

Ada Bu Ina Tanaya yang juga membawa oleh-oleh K-nival. Reportase Bu Ina cukup mengobati rasa kepo saya. Banyak cerita tentang jalannya acara lengkap dengan detil fotonya. Nah, ini cukup menarik – informasinya tentang menjadi kontributor buku “Spirit Sepasang Merpati". Makin kepo deh saya.

Liputan 6: Kompasianival Boleh Selesai Pertemanan Kita Jangan Sampai

Mbak Listhia membuat tajuk inspiratif, ada di tulisan HL – masih hangat mengepul seperti uap kopi panas. Dipajangnya foto utama keren dengan backdrop Kompasiana yang juga cakep. Yang bikin baper itu, saya kutip ya tulisannya – “Karena tidak ada pertemuan tanpa alasan ... “
Wah, ini seperti nyambung dengan tulisan Mas Boris, yang dia katakan sebagai ”Liputan 7: Siapa Tahu Hanya Sekali Seumur Hidup”

Psst, Bang Boris punya affairs dengan Mas Susy Haryawan. Oups, setelah saya baca ulang, ternyata mereka menginap berdua di Bekasi itu karena sempat kelimpungan muter-muter cari akomodasi untuk malam sepulang dari Kompasianival. Tersebut dua nama yang saya tidak kenal, tampaknya menjadi pahlawan penolong dua K-er kita. “ … Habis gitu pulang dehhh, dan saya ama mas Susy nginap di Bekasi, dan harus muter2 dulu nyari penginapan.Tapi untung ada mas Sigit dan Agit yang bantu nyari tumpangan dan penginapan jadilah kami selamat dari kejamnya dunia malam.”
Dahsyat juga ya, secara Jabodetabek itu kalau malam memang bikin warga kadang merasa ngeri. Ada begal, ada Taman Lawang, ya gitu deh.

Liputan 8: Beberapa Pemikiran Setelah Kompasianival 2016 Usai


Mas Irwan Rinaldi ternyata bawa oleh-oleh dari Kompasianival juga. Nah “kamu ketahuan”, Mas Irwan – selama ini nggak pernah menyiratkan identitasnya sebagai warga ibukota. Atau memang saya asumtif kalau dia tinggal di luar Jawa? Tapi enggak juga, karena Prof Pebri – pengurus Planet Kenthir juga sempat mengira kalau Mas Irwan itu berasal dari Medan. Mas Irwan mengaku kalau tujuan utama datang ke K-nival itu untuk bertemu dengan teman-teman yang hanya dia kenal secara virtual, sip deh. Tapi, ada alasan lain yang menurut saya bikin iri, iri positif lho. Dia kan salah satu pemenang lomba esai “Restorasi Film Tiga Dara” hajatan Planet Kenthir. Saya percaya, Mas Irwan memang serius ingin bertemu para K-er. Selamat menjadi pemenang lomba Planet Kenthir, dan nitip salam buat Pak Tjip dan Bu Tjip yang mengobrol berbahasa Padang dengan Mas Irwan. Saya salut dengan usulan yang disampaikan Mas Irwan, yang nuansanya sejatinya senada dengan pemikiran Kompasianer peliput Kompasianival kali ini.

Liputan 9: Terima Kasih Sahabat Kompasiana

Pada kesempatan ini saya ucapkan selamat kepada Mas Bambang Setiawan yang meraih dua kategori Kompasiana Award sekaligus, yaitu Best in Citizen Journalism & People Choice 2016. Salut, Mas Bamset. Semoga semakin bersemangat mempromosikan kota Salatiga-nya. Sayang Mas BamSet tidak hadir langsung, ya? Next time better!

Liputan 10: erita Greget di Kompasianival

Unik sudut pandangnya, dan terbayangkan kebetean Kompasianer Trias Tyas saat punya kesempatan Selfie berlatar belakang band kesayangan di atas panggung, namun kamera HP-nya tidak bisa dipakai karena baterai suak. Lain kali bawa power bank cadangan, ya Mbak? Tapi baca langsung tulisannya, deh. Ternyata ada juga selfie Mbak Trias sebagai satu-satunya cewek, di tengah-tengah penari/ penyanyi dari Papua yang kesemuanya cowok. Gagah berani juga jadinya ha ha ha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun