Mohon tunggu...
Indriana Irawati
Indriana Irawati Mohon Tunggu... Seniman - mahasiswa

hello, it`s me. Get to know me more by follow my insta @indrianaadr

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Agama Islam dan Ideologi Pancasila, Apakah Bertautan atau Bertubrukan?

24 September 2022   23:20 Diperbarui: 24 September 2022   23:35 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkap layar pribadi

Ideologi berarti dasar, pedoman. Pancasila sendiri adalah lima dasar yang dibuat atas kondisi warga negara Indonesia sendiri secara umum oleh para pemimpin negara pada masa itu, yaitu Ir.Soekarno, Muh. Yamin, dan Soepomo. Nilai-nilai yang terkandung dalam kelima asas Pancasila menjadi landasan masyarakat dalam bersosialisasi, kehidupan beragama, hak asasi manusia, dan bekerja sama. Pancasila  sebagai  ideologi  bersifat  khas  sebagai  refleksi perilaku  bangsa  Indonesia  dan  tercermin  dalam  setiap  segi kehidupannya.  Dengan mengatasnamakan dasar negara, maka pancasila ini haruslah mewakili  perasaan setiap warganya tanpa terkecuali dan tanpa dibeda-bedakan. Pancasila ini dibuat bukan untuk pihak tertentu, atau mewakili pihak tertentu.

Ideologi pancasila, berarti nilai-nilai dasar yang terkandung dalam setiap ayat pancasila.  Apakah sudah benar sesuai dengan kondisi masyarakatnya, dan yang penting lagi adalah apakah sudah bisa konsisten mewakili setiap perasaan masyarakatnya seperti yang kita baca di buku cetak di sekolah dari tahun-ke-tahun.

Jika hendak dihubungkan dengan agama, maka seharusnya pancasila sebagai dasar negara bagi negara notabenenya negara beragama dan negara yang heterogen, tidak patutlah jika memihak agama tertentu ataupun bersifat kontra/tidak sesuai dengan ajaran agama tertentu. Setiap agama mengajarkan kebaikan, maka jika ayat Pancasila berisi kebaikan tidak mungkinlah bertentangan dengan ajaran agama. Disini saya akan membahas mengenai Islam dan Ideologi Pancasila, menurut kalian kedua hal ini adalah sebuah pertautan atau pertentangan?

  • Ketuhanan Yang Maha Esa
  • Sila pertama ini mengandung makna bahwa setiap masyarakat Indonesia memiliki kebebasan dalam memilih kepercayaan mereka masing-masing. Tidak ada paksaan atau larangan dalam memilih agama, namun begitu agama yang disahkan di Indonesia ada 6 meliputi islam, kristen, katolik hindu, budha, dan konghucu. Hanya 6 agama saja yang dianggap oleh negara, karena jika tidak diberi batasan mungkin dikhawatirkan akan muncul berbagai aliran yang tidak dapat dipertanggungjawabkan oleh para penciptanya dan anggotanya. Jika dihubungan dengan islam, maka menurut penulis sila pertama ini masih bertaut dengan ajaran kebaikan dalam islam. Nabi Muhammad SAW. mengajarkan pentingnya toleransi umat beragama kepada kita dengan kisahnya yang berjejeran dengan kaum muhajirin ketika sedang berhijrah. Sahabat khulafaur rasyidin pun juga demikian, menghormati tempat ibadah agama lain serta memperlakukan rakyat non-muslimnya dengan sama. Dalam Al-Quran juga tertulis dalam QS. Al-Kafirun ayat 1-6 mengenai toleransi beragama sebagai berikut :

  • 1. Katakanlah (Muhammad), "Wahai orang-orang kafir! 2. aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, 3. dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah, 4. dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, 5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah. 6. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku."
  •  
  • Jelas dalam kalam Allah tersebut tidak terdapat paksaan atau larangan mengenai pilihan beragama setiap orang . Hal ini sesuai dengan sila pertama pancasila ini yang membebaskan masyarakat indonesia memilih agama yang mereka yakini.

  • Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
  • Sila ini dimaksudkan untuk meperlakukan setiap manusia dengan hormat, layak, serta memanusiakan manusia dengan beradab. Masyarakat tidak diperbolehkan menindas yang dibawahnya, semena-mena dengan orang lain karena merasa lebih baik dari yang lain, dan berbagai bentuk perilaku tak beradab lain. Tak perlu ditautkan dengan islam-pun, memanusiakan manusia seharusnya sudah menjadi reflek setiap orang.
  •  
  • Salah satu mudahnya islam masuk ke Indonesia juga karena islam sangat memanusiakan manusia. Islam tidak membedakan derajat tiap-tiap manusia berdasarkan agama, pangkat, pekerjaan, atau apapun karena sejatinya yang membedakan manusia satu dengan manusia yang lainnya adalah ketakwaannya kepada Allah Swt. Bentuk bentuk penindasan ada berbagai macam. Atasan yang semena-mena dengan bawahannya dalam pekerjaan adalah salah satunya, dan hal ini sangat dikecam dalam Islam.

  • Dalam sebuah hadis dinyatakan: "Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: Allah Azza wa Jalla berfirman: " Tiga golongan yang Aku akan menjadi musuh mereka di hari Kiamat; pertama: seorang yang bersumpah atas nama-Ku lalu ia tidak menepatinya, kedua: seseorang yang menjual manusia merdeka dan memakan hasil penjualannya, dan ketiga: seseorang yang menyewa tenaga seorang pekerja yang telah menyelesaikan pekerjaan itu akan tetapi dia tidak membayar upahnya". (H.R. Al-Bukhr).

  • Persatuan Indonesia 
  • Sila persatuan Indonesia dimaksudkan mencerminkan masyarakat Indonesia yang gemar bergotong-royong, saling membantu satu sama lain, dan bersatu atas segala perbedaan latar belakang setiap dari mereka masing-masing. Secara garis besar, sila ini membahas persatuan masyarakat Indonesia yang sudah jelas akan didukung dengan islam. Persatuan adalah hal yang baik, dan islam berisi hal-hal baik yang akan saling berkorelasi. Membangun persatuan dalam hal ukhuwah dalam islam berupa tetap keep in touch, atau disebut silaturrahim.

  • Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan
  • Yang sudah sangat kita tidak asing, kata yang berkaitan dengan sila ini adalah "musyawarah mufakat". Memang benar, inti dari sila ini adalah adanya kerukunan antar rakyat dengan dipimpinnya seseorang, lalu membahas atau memutuskan sesuatu melalui kesepakatan bersama sampai ketemu kata sepakat yang selanjutnya biasa disebut musyawarah mufakat.

  • Dalam proses musyawarah tentu ada 2 pihak atau bahkan lebih yang sedang memperjuangkan pola pikir serta keinginannya masing-masing. Islam juga menyetujui dan menerapkan prinsip musyawarah, zaman dahulu setelah wafatnya Rasulullah maka sudah tidak ada yang dapat menjawab segala permasalahan masyarakat secara pasti. Ketika benar-benar sudah tidak mendapat jawaban, mereka bermusyawarah untuk menjawab kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi berbekal pengetahuan yang telah diberikan Rasul. Meski begitu, kita tidak perlu juga ngotot mengenai kehendak kita meskipun kita merasa sangat yakin bahwa apa yang kita bawa adalah benar.
  • Ali bin Abi Thalib berkata " Aku menjamin rumah di pinggir surga bagi mereka yang menghindari perdebatan berkepanjangan meskipun ia benar"  

  • Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia 
  • Sila ini kerap diungkit pertaanggungjawabannya oleh masyarakat Indonesia karena dianggap tidak mewakili rakyat Indonesia dan memihak pihak-pihak tertentu saja. Namun bukan itu poinnya. Sila ini sama dengan sila lainnya, menurut penulis sudah sesuai dengan ajaran islam. Masalah keadilan terikat dengan kemanusiaan, persatuan, dan tercapainya musyawarah mufakat. Sudah tertulis diatas bahwa sila-sila diatas sesuai dengan ajaran Islam sehingga otomatis sila kelima juga sesuai dengan apa yang diajarkan Islam, yaitu mengenai keadilan sosial.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun