Mohon tunggu...
indrawan miga
indrawan miga Mohon Tunggu... Jurnalis - penulis, pendidik, petani

Pernah wartawan di beberapa media cetak nasional. Kini penulis dengan peminatan topik pendidikan, pertanian, dan lingkungan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Saya Ingin Ibu Kota Indonesia Baru?

26 Agustus 2019   19:17 Diperbarui: 27 Agustus 2019   05:35 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
repot memang, tapi gak apa untuk kemajuan... (kartun Benny R, Kontan.co.id

Kalau barisan rapih, kita bisa ikut berlomba. Kalau barisah masih gaduh berisik atau ruwet, bagaimana bisa menang?

Keputusan Presiden Jokowi membangun berbagai infrastruktur di daerah memang mendapat kritik keras dari berbagai lawan politik, beralasan menjadi beban biaya hutang, dan adakah manfaat atau urgensinya pada peningkatan ekonomi masyarakat.  Dalam pengamatan saya ke Sumatera Utara belum lama ini, semua orang akhirnya mensyukuri jalan tol yang telah dan sedang dibangun, karena nyata membuat perubahan ke arah lebih baik.  

Kita memang perlu  belajar membuat keputusan besar, yang sudah jarang dilakukan oleh para pemimpin. 

Karena para elit politik terseret oleh arus besar motif melanggengkan kekuasaan jadi tak berani melakukan terobosan yang beresiko. Sulit menjelaskan pada masyarakat/rakyat, lebih gampang mengambil jalan aman, serta tidak membuat kebijakan yang pro-kontra, sehingga tidak ditinggalkan massa pendukung.  

Sejatinya seorang politisi negarawan akan berani membuat terobosan di wilayahnya,  meski pun pahit dan berat dilampaui, tapi kelak menyejahterakan. 

Dengan keputusan pindah Ibukota ini, Presiden Jokowi sedang melatih syaraf berfikir kita untuk belajar  bersikap kritis mengenai keIndonesiaan kita, dan ikut mikir masa depan bangsa ini di era 100 tahun mendatang. Belajar untuk deg-deg-an dengan sebuah langkah besar.

Saya ingin, pada 100 tahun Indonesia, kita merebut kembali posisi dominasi politik dan ekonomi di lingkup Asia Tenggara. Masak kita diatur oleh Singapura atau Malaysia?

Dengan dasar kredibilitas itu, kita dapat duduk sama tinggi dengan negara adidaya lainnya seperti Amerika Serikat, Rusia, China, Jepang, Inggris, Saudi Arabia, UEA,  dan negara di Eropa (Prancis, Jerman, Italia). 

Hasil bumi kita begitu kaya, lahan pertanian kita begitu luas, dengan para pemuda dan diaspora yang hebat, kita bisa menjadi kekuatan dunia yang baru. 

Sebagaimana mimpi para pendiri bangsa, Indonesia perkasa yang berperan di level dunia. 

" ...  Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial ...... "  (Pembukaan UUD '45)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun