Mohon tunggu...
indra hermawan
indra hermawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyair Palsu

👬 PENYAIR PALSU✍, Silahkan berkunjung ke * My Blog https://indrapuisi.blogspot.ae/?m=1 My Youtube https://m.youtube.com/channel/UC3lE3SabSULuYh8JLxtGsRg

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pudarnya Nilai Gotong Royong

2 November 2017   10:07 Diperbarui: 2 November 2017   10:19 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Minggu pagi warga di RT-ku khusus bagi laki-laki berkumpul di surau
Ya, ini rencana para sesepuh yang telah berembug untuk membongkar dan merenovasi surau kami
Genteng yang bocor dan plang-plang kayu dimakan rayap
*
Warga yang sebelumnya telah mengumpulkan iuran Rp. 300.000 untuk tiap kepala keluarga
Sebagai sumbangan membeli berbagai material bangunan
Terbiasa warga disini selalu musyawarah jika sangkut-paut dengan surau ataupun peringatan upacara keagamaan
Seringkali kata mufakat diambil setelah banyak perdebatan
*
Menjelang siang, warga sudah selesai membongkar atap dan langit-langit
Semua sibuk semua tangan bekerja
Cemilan kue-kue basahpun sudah ludes dari tadi
Selanjutnya pekerjaan merenovasi surau diserahkan kepada tukang bangunan yang mulai aktif bekerja senin nanti
Karena gotong-royong masal ini untuk mengurangi beban biaya
*
Ini adalah gotong-royong paling ramai
Semua warga datang turut membantu
Biasanya gotong-royong persiapan peringatan Maulid Nabi ataupun Isra Miraj paling dihadiri tak lebih dari 20 orang
Sekarang yang hadir lebih dari 70 orang
*
Bukan karena mereka sadar akan pentingnya gotong-royong
Tapi salah satu hasil rembugan menyatakan
Setiap orang yang tidak ikut serta dalam kegiatan gotong-royong didenda Rp. 100.000
Tentu saja nilai itu cukup besar bagi warga yang kesehariannya sebagai petani kebun dan usaha batu-bata
Jadi mereka ikut gotong-royong karena sukarela atau takut didenda

https://indrapuisi.blogspot.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun