Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saatnya Sentra Kerajinan Keramik Malang "Hidup Kembali" Bersama Telkom 3S

24 Februari 2017   17:21 Diperbarui: 24 Februari 2017   17:25 1215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampung Wisata Keramik Dinoyo. (Sumber Gambar : Jalan2.com)

Peluncuran satelit baru Satelit Telkom 3S oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom Indonesia telah membawa pengaruh positif bagi kemajuan teknologi di tanah air. Ini menunjukkan bahwa Telkom Indonesia sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berusaha memberikan pelayanan terbaik dalam pemerataan akses komunikasi ke seluruh pelosok tanah air. Tidak dipungkiri bahwa dengan adanya peluncuran Satelit Telkom 3S ini masyarakat tidak hanya mendapat kemudahan dalam interaksi digital namun juga secara khusus ikut mendorong perkembangan ekonomi digital bagi pelaku industri kreatif di Indonesia.

Harapan peluncuran Satelit Telkom 3S sebagai kontribusi dalam menyokong perkembangan ekonomi digital mengingatkan saya saat melakukan penelitian sosial di Tahun 2013 silam. Saat itu saya sedang melakukan penelitian dengan topik Analisa Daya Saing Industri Keramik Kota Malang dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015. Topik ini sengaja saya pilih mengingat pemerintah sedang gencar memperkuat daya saing Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam menghadapi MEA 2015. Ini mengingat disaat menghadapi MEA 2015, pelaku usaha tidak hanya bersaing dengan sesama pelaku usaha di dalam negeri semata namun juga dari negara-negara lain di kawasan Asean. Untuk itulah saya tertarik mengangkat kesiapan industri kecil yang terletak di dekat daerah saya.

Bagi kompasiana yang tinggal ataupun berasal dari Kota Malang pasti tidak asing dengan sentra keramik yang terletak di daerah kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Sentra kerajinan keramik ini dibentuk melalui Lembaga Penyelenggara Perusahaan-Perusahaan Industri Departemen Perindustrian (LEPPIN) pada tahun 1953 dan masih eksis hingga sekarang. Sebagai sentra kerajinan, tentu saja kita dapat menemukani berbagai keramik hias seperti vas bunga, guci, gelas, piring hias, patung hingga souvenir keramik. Harga yang ditawarkankan puntergolong murah yaitu mulai dari Rp. 5.000 untuk mendapatkan souvenir keramik kecil.

Pada saat penelitian, saya mewawancarai salah satu pengrajin terkait pengalaman dan kendala yang dihadapi selama menekuni usaha keramik. Bapak Agus, narasumber yang saya wawancarai bercerita bahwa kurun waktu 1995-2003 merupakan masa kejayaan dari industri ini dan telah menjadi tumpuan bagi lebih 100 pengrajin. Namun kini dengan maraknya produk keramik dari negara lain seperti Cina serta tingginya biaya produksi menyebabkan satu persatu pengrajin keramik mulai beralih ke sektor usaha lainnya. Kini tidak lebih dari 30 pengrajin lokal yang masih menggeluti dan memasarkan hasil kerajinan di kawasan sentra ini. Industri keramik Dinoyo memiliki potensi baik untuk menjadi usaha potensial di Malang mengingat hasil kerajinan masih bersifat home industry, memiliki corak khas, harga kompetitif dan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang telah menjadikan sentra kerajinan keramik Dinoyo sebagai Kampung Wisata Budaya yang menjadi referensi wisata kepada wisatawan yang berkunjung ke Malang.

Saya melihat bahwa permasalahan mengapa pesona kejayaan sentra kerajinan keramik Dinoyo seakan memudar saat ini dikarenakan 3 hal yaitu : promosi, pemasaran, dan kurang memaksimalkan pemanfaatan teknologi. Selama ini promosi yang dilakukan oleh pelaku industri keramik di Dinoyo masih mengandalkan pembuatan brosur dan terlibat pameran yang diakomodir oleh pemerintah. Padahal dengan memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini, sentra kerajinan keramik Dinoyo dapat kembali digerakkan sebagai pusat industri kecil di Kota Malang.

Saatnya Industri Keramik Malang Kembali "Hidup" bersama Telkom 3S

Hasil Kerajinan Keramik di Sentra Kerajinan Dinoyo. (Sumber Gambar : Ngalam.co)
Hasil Kerajinan Keramik di Sentra Kerajinan Dinoyo. (Sumber Gambar : Ngalam.co)
Saya menilai bahwkehadiran Telkom 3S dapat menjadi angin segar bagi pelaku industri keramik Dinoyo mengulang kembali masa kejayaan di tahun 1990-an. Kemajuan teknologi serta dukungan dari Telkom Indonesia untuk memberikan kemudahan akses internet dengan jaringan yang kuat dan luas dapat menjadi penyemangat bagi pelaku industri keramik di Dinoyo untuk meningkatkan promosi dan penjualan. Jika pada saat melakukan observasi pada penelitian saya sebelumnya, pelaku industri masih minim memanfaatkan kemajuan teknologi untuk membantu usaha mereka serta masih terfokus mengandalkan pesanan on the spot maka kini dengan Telkom 3S dapat menjadi gerbang pembuka agar hasil produksi sentra keramik Dinoyo dikenal tidak hanya di lingkup nasional namun juga internasional.

Saatnya pelaku industri keramik memanfaatkan Telkom 3S menciptakan virtual promotion and selling untuk memasarkan produk hasil karya mereka. Melalui virtual promotion and selling memungkinkan terjadinya interaksi digital dimana pelaku industri keramik Dinoyo dan pembeli (buyer) melakukan interaksi jual-beli melalui dunia maya tanpa harus bertatap muka secara langsung. Sebagai bagian dari interaksi digital, jarak bukan lagi menjadi penghalang antara penjual (dalam hal ini pelaku industri) dan pembeli (dalam hal ini konsumen/pecinta kerajinan keramik) untuk melakukan transaksi. 

Gambaran sederhana interaksi digital yang dapat terjadi, Bapak Agus yang bertindak sebagai pemilik usaha keramik di daerah Dinoyo dapat melakukan video call kepada calon pembeli yang berada di Amerika Serikat tanpa harus bertatap muka secara langsung. Melalui video call ini, bapak Agus bisa memperkenalkan hasil kerajinan yang dijual dan menyakinkan si pembeli dengan lebih efektif dan efisien. Bisa dibayangkan bila penjual dan pembeli yang berada di lintas negara harus bertemu telebih dahulu maka selain membutuhkan waktu khusus juga memerlukan biaya yang besar. Tidak hanya itu, Bapak Agus ataupun para penjual keramik lainnya dapat mempromosikan produk keramik dengan lebih cepat dan jangkauan luas dengan dengan memanfaatkan Telkom 3S karena satelit Telkom 3S memberikan pelayanan akses maksimal hingga ke daerah pelosok. Hal yang menggembirakan bahwa para pelaku industri keramik dapat melakukan promosi melalui internet dan sosial media kepada masyarakat di tingkat nasional maupun internasional hanya dengan duduk, mengakses internet dan mulai berpromosi di website ataupun sosial media seperti facebook, instagram, blog ataupun youtube. Terobosan yang dapat dilakukan adalah para pelaku industri keramik dapat bersama-sama membuat website Sentra Kerajinan Keramik Dinoyo dengan tampilan yang menarik untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang sejarah, produk yang dijual dan detail pelaku industri keramik. Saya membayangkan bila ini diterapkan dengan memanfaatkan kehadiran satelit Telkom 3S, pecinta kerajinan keramik di daerah terpencil di tanah air dapat memesan produk keramik dengan melalui internet. 

Tidak hanya itu, cara menarik lainnya yang dapat dilakukan adalah membuat video mulai dari proses pembuatan keramik, testimoni konsumen yang sudah memesan keramik hingga wisatawan yang berkunjung melalui Youtube, Instagram Video, Vlog dan lainnya sehingga menjadikan sarana edukasi dan informatif yang menarik. Tentu saja Telkom 3S membuat akses internet semakin cepat sehingga masyarakat dapat melihat video dengan lebih lancar tanpa takut buffering (tersendat). Seandainya saya sebagai konsumen akan tertarik jika menyaksikan video tentang cara membuat keramik dari masih berbentuk bahan baku hingga pengrajin mengolahnya menjadi vas bunga, guci, gelas, piring hias, patung hingga souvenir keramik yang menarik. Ini karena sebagai home industry tentu hasil kerajinan lebih ramah lingkungan dan memiliki nilai artistik yang tinggi.

Penerapan ini tidak hanya akan menghidupkan kembali sentra kerajinan keramik Dinoyo namun juga menggerakkan perekonomian masyarakat. Secara langsung para pengrajin dan pelaku industri keramik juga mendapatkan edukasi positif dimana mereka memanfaatkan kemajuan teknologi dan kemudahan akses dari Telkom Indonesia melalui Jelajah Angkasa Telkom 3S untuk memperkuat sektor industri kreatif kecil di Indonesia khususnya di sentra kerajinan keramik Dinoyo, Malang.

Facebook Penulis

Twitter Penulis

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun