Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

5 Alasan WFH Jadi Idaman Versi Karyawan

17 Januari 2023   09:43 Diperbarui: 17 Januari 2023   18:02 2379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manfaat lain dari WFH, kita justru bisa berhemat. Bekerja secara WFO ternyata membutuhkan banyak biaya seperti transportasi, makan, cemilan, kopi ataupun kebutuhan lainnya. 

Contoh sederhana untuk berangkat ke kantor pulang pergi (PP) bisa menghabiskan 1 liter BBM atau jika menggunakan transportasi online bisa habis 20rb untuk PP. 

Selain itu ada pengeluaran untuk beli sarapan dan makan siang. Jika siang kadang ingin beli kopi. Apalagi jika bekerja di kantor kawasan elit, harga makanan dan minuman pastilah mahal. 

Adanya WFH maka karyawan bisa menekan pengeluaran. Ini seperti yang dialami teman saya. Dirinya tidak perlu lagi bayar kos bulanan karena ia mengerjakan tugas kantor di kampung halaman. Tidak perlu mengeluarkan uang untuk transportasi, makanan pun dimasak sendiri di rumah serta jika ingin ngopi maka dirinya bisa menyeduh langsung tanpa harus beli. 

Sejak WFH, ia bisa menabung lebih banyak dibandingkan dulu saat WFO. Ini membuat pengeluaran bisa ditekan dan karyawan bisa mengalihkan sisa dana untuk ditabung atau menambah aset. 

#4. Keseimbangan Hidup Terjaga

Saya ingat atasan pernah memberikan nasihat, kerja itu tidak akan ada habisnya. Jangan lupa kita perlu seimbangan antara urusan kerja dengan kesenangan hidup karena hidup cuma sekali. 

Jika direnungkan maka nasihat ini ada benarnya. Kita kerja dari pagi hingga malam bahkan menggunakan segala tenaga dan pikiran hanya untuk perusahaan. Ketika kita sakit, perusahaan mungkin hanya prihatin atau jika amit-amit kita sakit dan tidak dapat melanjutkan pekerjaan justru perusahaan hanya perlu mencari karyawan pengganti. 

Masih ada perusahaan yang belum menempatkan karyawan sebagai aset berharga. Oleh karena itu kita lah yang harus pintar mengatur diri. 

Junior saya bahkan memanfaatkan sistem WFH dengan bekerja sambil liburan. Dirinya kerap membagikan momen tengah di Bali, Singapura atau Thailand untuk berwisata sekaligus WFH. 

Baginya jika hidup dengan seimbang maka pekerjaan terselesaikan dengan maksimal dan otak pun bekerja tanpa tekanan berarti. Ketenangan jiwa dan pikiran menjadi terjaga dan justru menjauhkan kita dari depresi atau penyakit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun