Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Selayang Pandang Pengalaman Menggunakan Aplikasi MyPertamina

29 Juni 2022   21:08 Diperbarui: 30 Juni 2022   15:00 2105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi SPBU Pertamina di Jakarta. (Dok. Pertamina via kompas.com)

Kini masyarakat disuguhkan dengan pemberitaan pembatasan penggunaan BBM Bersubsidi yang disyaratkan adanya penggunaan aplikasi MyPertamina saat melakukan pembelian BBM Bersubsidi. 

Saya merasa tujuan kebijakan ini baik yaitu untuk menekan penyalahgunaan BBM Bersubsidi, mengurangi penggunaan uang tunai (cashless), memanfaatkan perkembangan teknologi serta memperkenalkan aplikasi layanan keuangan dari Pertamina dan BUMN yang terkait. 

Saya teringat saat pertama kali menggunakan aplikasi MyPertamina sebagai transaksi pembelian BBM. Tepatnya tahun 2019 saat saya mendapatkan penugasan di Pasuruan, Jawa Timur. 

Ketika itu salah satu tugas saya adalah mengatur divisi distribusi. Artinya saya bertanggungjawab terhadap armada pengiriman termasuk biaya operasional seperti BBM. 

Mengatur distribusi bukanlah hal baru karena saat penempatan di Bogor. Saya juga bertanggungjawab terhadap tugas ini bahkan jumlah armada yang saya pegang lebih dari 100 unit mulai mobil tipe carry hingga Fuso. Kebayang mumetnya mengurus masalah operasional dengan mobil sebanyak itu. 

Namun kala itu ada kemudahan dalam transaksi pembelian BBM dimana perusahaan saya sudah bekerja sama dengan Pertamina Retail terkait pembelian BBM. 

Menggunakan sistem kartu RFID (Radio Frequency Identification) semacam kartu khusus yang dikeluarkan oleh Pertamina Retail dimana armada bisa mengisi bahan bakar di SPBU milik pemerintah dimana saja.

Pembayaran menggunakan sistem deposit dimana perusahaan akan menyetorkan sejumlah uang yang akan digunakan sebagai limit penggunaan. 

Ketika limit masih mencukupi, sopir bisa mengisi bahan bakar dimanapun. Jika limit sudah mendekati habis, perusahaan akan diminta untuk melakukan top up. 

Pembayaran Dengan Kartu RFID Di SPBU | Sumber Detik.com
Pembayaran Dengan Kartu RFID Di SPBU | Sumber Detik.com

Kelebihan penggunaan kartu RFID, perusahaan bisa mengontrol dan merekap penggunaan BBM tiap armada karena kita mendapatkan akses untuk mengecek mulai dari transaksi, jenis armada yang menggunakan serta bisa menuliskan kilometer pengisian untuk bahan evaluasi manajemen. 

Kasus seperti pembelian struk BBM yang sering dilakukan sopir untuk mengakali perusahaan bisa dicegah karena setiap transaksi wajib menyertakan kartu RFID. 

Selain itu sopir tidak perlu membawa uang tunai karena sudah ada deposit yang bisa digunakan untuk pembelian BBM.

Perbedaan Kode SPBU Milik Pemerintah Dan Swasta | Sumber Gridmotor.id
Perbedaan Kode SPBU Milik Pemerintah Dan Swasta | Sumber Gridmotor.id

Sayang saat penugasan di Pasuruan, ketersediaan SPBU milik pemerintah masih terbatas dan jaraknya cukup jauh. Ini karena RFID hanya bisa digunakan di SPBU milik pemerintah atau kode x1 seperti 31,51,61 dan sebagainya. 

Setelah mencoba mencari alternatif, akhirnya pilihan jatuh kepada aplikasi MyPertamina. 

Apa Plus dan Minus Pemakaian MyPertamina? 

Saya menulis ini berdasarkan pengalaman pribadi sehingga mungkin akan berbeda. 

Tidak dipungkiri menggunakan aplikasi MyPertamina memiliki beberapa kelebihan.

Kelebihan Pertama: Melek Teknologi. Ketika saya memberikan kebijakan kepada para sopir untuk menggunakan aplikasi MyPertamina. Sempat muncul keraguan dalam hati para sopir, bisakah dirinya menggunakan pembayara menggunakan aplikasi. 

Promosi Aplikasi MyPertamina | Situs Mypertamina.id
Promosi Aplikasi MyPertamina | Situs Mypertamina.id

Wajar mengingat saat itu tingkat pendidikan sopir dan helper di tempat saya tidaklah tinggi hanya SMA sederajat. Mayoritas bukan usia muda sehingga kurang update dengan teknologi serta terbiasanya mereka membayar dengan uang cash. 

Tentu saat itu saya mendemonstrasikan terlebih dahulu mulai cara mendownload, registrasi, hingga proses pembayaran. Bahkan team saya sempat mendampingi beberapa sopir melakukan transaksi perdana. 

Bisa karena terbiasa, istilah ini terasa tepat. Ini karena seiring waktu sopir terbiasa dan mulai paham dengan teknologi serta transaksi digital. 

Kelebihan kedua: Adanya Promo Pengguna Pertama. Saat 2019, aplikasi MyPertamina memberikan cashback Rp. 25.000 untuk transaksi perdana. Ini yang membuat para sopir senang. 

Ini karena mereka bisa gunakan cashback untuk membeli BBM untuk dirinya sendiri. Secara aturan ini tidak melanggar aturan perusahaan karena cashback adalah promo dari Pertamina dan tidak mengurangi uang deposit yang dikirimkan perusahaan. 

Kelebihan Ketiga: Akses Penggunaan Aplikasi Luas. Berbeda dengan RFID Pertamina yang hanya bisa digunakan di SPBU Pemerintah atau yang bekerjasama. Penggunaan MyPertamina sebagai metode pembayaran bisa diterima mayoritas SPBU baik itu milik pemerintah, swasta hingga pemerintah-swasta. 

Sopir tidak perlu was-was jika bahan bakar menipis karena bisa pergi ke SPBU terdekat untuk melakukan pembelian. 

Kelebihan Keempat: Minimalisir Uang Cash (Cashless). Mirip dengan transaksi digital lainnya, penggunaan aplikasi MyPertamina memanfaatkan kredit saldo. 

Disini kasir perusahaan hanya perlu melakukan Top Up di aplikasi LinkAja. Setelah itu sopir hanya tinggal menunjukan aplikasi untuk pembayaran. 

Cara ini sangat direkomendasikan khususnya saat masa Pandemi dimana adanya kekhawatiran penularan virus melalui berbagai media seperti uang. 

Ada kelebihan juga pasti ada kekurangan. Saya akui aplikasi ini masih belum dikatakan sempurna (saat tahun 2019). Ada beberapa kendala yang pernah team saya alami. Sepeeti:

Kekurangan Pertama : Resiko Gadget kehabisan daya baterai. Disini ketersediaan baterai gawai/handphone sangatlah penting. Jika HP mati dan sopir lupa untuk mengisi. Resiko sopir akan stres karena ia tidak bisa melakukan transaksi pembayaran. 

Mirip ketika kita ingin masuk ke Mall. Kita pasti diminta menunjukan aplikasi peduli lindungi yang sudah menunjukan check in lokasi. Ketika HP mati, satpam akan tetap melarang kita masuk. Alhasil kita perlu mengisi daya baterai dan itu membutuhkan waktu cukup lama. 

Kekurangan Kedua : Larangan Penggunaan HP Di Area SPBU. Bukan rahasia umum lagi jika di SPBU terdapat berbagai larangan salah satunya menggunakan telepon seluler. 

Sinyal HP bisa menimbulkan resiko adanya elektromagnetik yang memicu api. Sudah banyak kasus dimana kebakaran terjadi karena sinyal HP. 

Larangan Penggunaan HP Di SPBU | Sumber Motorplus Online
Larangan Penggunaan HP Di SPBU | Sumber Motorplus Online

Kondisi ini tentu menjadi dilema dimana di satu sisi ada larangan penggunaan HP disisi lain transaksi tetap menggunakan aplikasi dari HP. Tidak jarang sopir ragu melanggar aturan karena khawatir terjadi resiko yang tidak diinginkan. 

Kekurangan Ketiga : Kondisi HP Pengguna. Kita tidak bisa memungkiri bahwa masih banyak kondisi HP si pengguna dengan kondisi memprihatinkan atau tidak maksimal. 

Contoh HP masih belum 4G sehingga akses internet lemot, pengguna tidak memiliki paket data, layar ponsel rusak, hingga RAM kecil sehingga tidak bisa menginstal aplikasi. 

Kita tidak bisa menyamakan kondisi finansial setiap pengguna HP. Ada yang menggunakan HP hanya sebagai alat komunikasi serta ada juga yang belum memiliki uang untuk membeli HP pengganti. 

***

Kebijakan penggunaan aplikasi MyPertamina saat ini sebenarnya bukanlah hal baru bagi saya. 

Setidaknya sejak 2019, saya sudah menggunakan dan familiar dengan aplikasi ini. Terlebih aplikasi ini menjadi sarana transaksi pembelian BBM di divisi Distribusi yang saya pegang saat itu. 

Tentu ada plus dan minus dalam penggunaan aplikasi MyPertamina. Ada harapan dimana semoga aplikasi ini semakin lebih baik dan segala kekurangan yang team saya rasakan bisa dicarikan solusi agar pengguna bisa aman dan nyaman dalam menggunakan MyPertamina. 

Semoga Bermanfaat
--HIM--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun