Kekurangan Pertama : Resiko Gadget kehabisan daya baterai. Disini ketersediaan baterai gawai/handphone sangatlah penting. Jika HP mati dan sopir lupa untuk mengisi. Resiko sopir akan stres karena ia tidak bisa melakukan transaksi pembayaran.Â
Mirip ketika kita ingin masuk ke Mall. Kita pasti diminta menunjukan aplikasi peduli lindungi yang sudah menunjukan check in lokasi. Ketika HP mati, satpam akan tetap melarang kita masuk. Alhasil kita perlu mengisi daya baterai dan itu membutuhkan waktu cukup lama.Â
Kekurangan Kedua : Larangan Penggunaan HP Di Area SPBU. Bukan rahasia umum lagi jika di SPBU terdapat berbagai larangan salah satunya menggunakan telepon seluler.Â
Sinyal HP bisa menimbulkan resiko adanya elektromagnetik yang memicu api. Sudah banyak kasus dimana kebakaran terjadi karena sinyal HP.Â
Kondisi ini tentu menjadi dilema dimana di satu sisi ada larangan penggunaan HP disisi lain transaksi tetap menggunakan aplikasi dari HP. Tidak jarang sopir ragu melanggar aturan karena khawatir terjadi resiko yang tidak diinginkan.Â
Kekurangan Ketiga : Kondisi HP Pengguna. Kita tidak bisa memungkiri bahwa masih banyak kondisi HP si pengguna dengan kondisi memprihatinkan atau tidak maksimal.Â
Contoh HP masih belum 4G sehingga akses internet lemot, pengguna tidak memiliki paket data, layar ponsel rusak, hingga RAM kecil sehingga tidak bisa menginstal aplikasi.Â
Kita tidak bisa menyamakan kondisi finansial setiap pengguna HP. Ada yang menggunakan HP hanya sebagai alat komunikasi serta ada juga yang belum memiliki uang untuk membeli HP pengganti.Â
***
Kebijakan penggunaan aplikasi MyPertamina saat ini sebenarnya bukanlah hal baru bagi saya.Â
