Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Ketika Hati Telah Dighosting, Awakku Kudu Piye?

14 Mei 2022   16:19 Diperbarui: 14 Mei 2022   16:34 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Gadis Meratapi Kepergian Kekasih | Sumber Suara.com

Pernahkah berada di posisi sudah menemukan sosok pasangan/gebetan ideal. Seakan dirinya adalah cinta terakhir namun tiba-tiba si pasangan/gebetan mulai berubah, menjauh dan perlahan menghilang?

Istilah beken saat ini adalah terkena ghosting. Ibarat hantu, sosok yang kita idamkan muncul mengisi hati namun bisa menghilang seperti hantu. Ada yang hilang dengan permisi namun lebih banyak menghilang bak ditelan bumi.

Bagaimana rasanya jadi korban Ghosting?

Saya yakin ada yang meratapi nasib secara mendalam, ada yang menangis berhari-hari, berusaha mencari kejelasan status kepada si pasangan/gebetan atau bahkan ada yang biasa saja karena sudah kebal jadi korban ghosting.

Video di atas seakan menjadi perwakilan dari kita yang pernah atau saat ini tengah menjadi korban Ghosting. Saya teringat dengan kisah cinta sahabat saya.

Sahabat saya jatuh cinta dengan cewek di angkatan kami. Mereka sering jalan atau hang out berdua, teman saya bahkan rela menemani si pujaan hati ketika tengah sedih dan butuh teman curhat, mengajak kulineran di tempat yang enak meski ujungnya teman saya ini harus mengirit setelahnya serta berusaha membahagian si gebetan.

Saya dan beberapa teman angkatan mengganggap mereka pasangan cocok dan memiliki potensi lanjut ke jenjang lebih serius. Apa daya, perjuangan sahabat saya ini berakhir pilu. Si gadis pujaan memilih menjauh dan mendapat kabar dirinya balikan dengan mantan saat SMA dulu.

Teman saya ini menjadi galau bahkan dirinya sampai membuat sebuah lagu tentang kesedihan dan perjalanan cintanya. Menjadi korban ghosting ternyata tidak mengenakkan.


Sebenarnya korban ghosting tidak hanya melanda kaum perempuan saja. Ada banyak laki-laki yang juga menjadi korban ghosting oleh wanita yang disukainya. Biasanya ghosting ini terjadi karena muncul rasa bosan, tertarik dengan sosok lain hingga sebenarnya tidak ada rasa cinta dari oknum pelaku ghosting.

Jadi Korban Ghosting, Aku Harus Bagaimana?

Seorang Laki-Laki Yang Dighosting Oleh Wanita | Sumber Shutterstok via Kompas.com
Seorang Laki-Laki Yang Dighosting Oleh Wanita | Sumber Shutterstok via Kompas.com

Pertanyaan ini sering muncul dari korban ghosting. Mereka tidak ingin terjebak dalam rasa sedih dan kehilangan yang berlarut-larut. Adakah cara yang tepat yang bisa dilakukan oleh mereka yang merasakan ghosting.

Jadi Korban Ghosting Mengajarkan Kita Menghargai Perasaan

Orang yang bijak adalah mereka yang mengambil hikmah atas suatu kejadian yang menimpa dirinya atau orang sekitar. Seandainya kita menjadi korban ghosting pun, ada pelajaran penting yang bisa kita ambil yaitu menghargai perasaan orang lain.

Kita yang pernah merasakan sakitnya ditinggal oleh kekasih harusnya belajar bahwa jangan sampai kita melakukan hal sama pada seseorang yang tengah dekat dengan kita.

Jangan sampai kita yang pernah menjadi korban justru dikemudian hari menjadi pelaku ghosting. Andai kita bisa menjadikan pengalaman buruk tersebut sebagai sarana mendewasakan diri. Tentu hal ini patut diberikan apresiasi.

Seandainya kita tidak menaruh rasa pada seseorang yang ingin dekat dengan kita, berikan penjelasan dengan baik agar tidak terlalu melukai perasaan. Ini lebih bagus dibandingkan tiba-tiba hadir di kehidupannya lalu pergi menghilang.

Terselamatkan Dari Pasangan Yang Salah

Mungkin ada yang menyalahkan takdir kenapa harus ditinggal oleh sang pujaan hati. Mereka merasa Tuhan tidak adil dan memberikan luka di hati. Padahal bisa jadi kita justru diselamatkan oleh takdir tersebut.

Masa pacaran atau PDKT adalah masa dimana kita mencari sosok yang tepat, sesuai dan bisa diajak berkomitmen. Artinya pada tahap ini menjadi tahap seleksi mana sosok yang tepat untuk dijadikan pasangan dalam jenjang pernikahan.

Banyak teman saya yang mengatakan bahwa pasangan hidupnya saat ini justru bukanlah pacar pertama pertama. Ini tandanya mereka pernah melewati masa putus atau ditinggal saat lagi sayang-sayangnya.

Proses ini berhasil mereka lewati hingga akhirnya menemukan pasangan tepat yang pantas dilanjutkan ke jenjang pernikahan. Bahkan ada yang harus melewati hingga 5 kali pacaran atau bahkan merasakan lebih dari 10 kali patah hati.

Seorang Gadis Yang Sedih Ditinggal Oleh Kekasih | Sumber CNN Indonesia
Seorang Gadis Yang Sedih Ditinggal Oleh Kekasih | Sumber CNN Indonesia

Saya pernah mendengar kisah dari seorang gadis yang beruntung telah di ghosting oleh gebetannya. Awalnya gadis ini merasakan kesedihan luar biasa karena merasa gebetannya ini adalah sosok yang sempurna dan berharap bisa ke jenjang lebih serius.

Nyatanya dirinya justru beruntung telah di ghosting oleh cowok tersebut. Ini karena ternyata si cowok memiliki tabiat kurang baik yaitu suka gonta-ganti pasangan bahkan ada pasangan yang di ghosting saat si gadis hamil karena ulah cowok tersebut.

Rasa awal yang semula sedih dan menyalahkan takdir justru berubah menjadi syukur dan berterima kasih pada Tuhan karena dirinya berhasil dijauhkan dari sosok yang tidak baik.

Menjadi korban ghosting ternyata tidak selalu berakhir buruk. Biasanya oknum pelaku ghosting ini tipe orang yang mudah suka atau tertarik dengan orang baru, mudah bosanan, suka selingkuh atau tipe yang memang suka memainkan perasaan orang lain demi kesenangan pribadi.

Seandainya saya disuruh memilih bertahan dengan gebetan hingga menikah ternyata setelah menikah pasangan saya selingkuh dengan cowok lain atau saya di ghosting saat masih status pacaran? Saya akan mantap menjawab memilih untuk di ghosting saja.

Temukan Jodoh Baru Melalui Dating Apps

Ada pepatah mengatakan hilang satu tumbuh seribu. Kenapa tidak menerapkan pepatah itu mengobati rasa patah hati karena di ghosting?

Kemajuan teknologi saat ini telah menciptakan banyak media untuk mencari jodoh salah satunya dating apps. Ada banyak dating apps yang bisa diunduh melalui gadget kita seperti Tinder, OkCupid, Badoo, Hingee dan sebagainya. 

Mencari Jodoh Melalui Dating Apps | Sumber Detik.com
Mencari Jodoh Melalui Dating Apps | Sumber Detik.com

Kita percaya bahwa Tuhan menciptakan pria dan wanita dalam jumlah yang hampir seimbang. Anggaplah saat ini terdapat 7 milyar orang di dunia dan jika terbagi berdasarkan gender maka setidaknya ada 3,5 milyar pria dan 3,5 milyar wanita. Andai kita kerucutkan ke usia dewasa rentang 17-40 tahun anggap terdapat 50 persen maka setidaknya ada 1,75 milyar lawan jenis yang bisa kita pilih.

Masa tidak ada 1 orang pun yang memiliki ketertarikan yang sama. Intinya jangan terlalu mengganggap bahwa gebetan yang meng-ghosting kita adalah satu-satunya orang di muka bumi ini. Masih banyak diluar sana yang ternyata lebih baik atau bahkan mau menerima kita apa adanya. 

Mungkin kita belum menemukan dan dengan bantuan Dating Apps bisa jadi kita bisa selangkah bertemu dengan pasangan masa depan kita. Tidak ada salahnya untuk mencoba aplikasi ini.

***

Setiap orang pasti berharap tidak menjadi korban ghosting. Selain menyakitkan, menjadi korban ghosting bisa menciptakan rasa trauma, stres hingga tidak percaya dengan adanya cinta.

Padahal jika kita melihat lebih dalam, ghosting ternyata bisa memberikan hal positif dalam diri kita seperti bisa menghargai perasaan orang lain, tidak berniat melakukan ghosting, terbebas dari pasangan yang salah hingga bisa mendewasakan diri.

Beberapa hal di atas bisa jadi pegangan bagi sobat Kompasianer yang kini tengah galau karena di ghosting oleh gebetan. Jangan patah semangat dalam menemukan cinta sejati. Ketika dalam hati bertanya, aku harus bagaimana ketika ternyata jadi korban ghosting? Mungkin dengan membaca artikel ini, pembaca sudah tahu harus melakukan apa.

Semoga Bermanfaat

--HIM--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun