Proses ini berhasil mereka lewati hingga akhirnya menemukan pasangan tepat yang pantas dilanjutkan ke jenjang pernikahan. Bahkan ada yang harus melewati hingga 5 kali pacaran atau bahkan merasakan lebih dari 10 kali patah hati.
Saya pernah mendengar kisah dari seorang gadis yang beruntung telah di ghosting oleh gebetannya. Awalnya gadis ini merasakan kesedihan luar biasa karena merasa gebetannya ini adalah sosok yang sempurna dan berharap bisa ke jenjang lebih serius.
Nyatanya dirinya justru beruntung telah di ghosting oleh cowok tersebut. Ini karena ternyata si cowok memiliki tabiat kurang baik yaitu suka gonta-ganti pasangan bahkan ada pasangan yang di ghosting saat si gadis hamil karena ulah cowok tersebut.
Rasa awal yang semula sedih dan menyalahkan takdir justru berubah menjadi syukur dan berterima kasih pada Tuhan karena dirinya berhasil dijauhkan dari sosok yang tidak baik.
Menjadi korban ghosting ternyata tidak selalu berakhir buruk. Biasanya oknum pelaku ghosting ini tipe orang yang mudah suka atau tertarik dengan orang baru, mudah bosanan, suka selingkuh atau tipe yang memang suka memainkan perasaan orang lain demi kesenangan pribadi.
Seandainya saya disuruh memilih bertahan dengan gebetan hingga menikah ternyata setelah menikah pasangan saya selingkuh dengan cowok lain atau saya di ghosting saat masih status pacaran? Saya akan mantap menjawab memilih untuk di ghosting saja.
Temukan Jodoh Baru Melalui Dating Apps
Ada pepatah mengatakan hilang satu tumbuh seribu. Kenapa tidak menerapkan pepatah itu mengobati rasa patah hati karena di ghosting?
Kemajuan teknologi saat ini telah menciptakan banyak media untuk mencari jodoh salah satunya dating apps. Ada banyak dating apps yang bisa diunduh melalui gadget kita seperti Tinder, OkCupid, Badoo, Hingee dan sebagainya.Â